SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa Gunung Dukono yang terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Sabtu (18/1/2025),
dengan tercatat 346 letusan dalam satu hari. Pihak Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Dukono mengimbau masyarakat sekitar untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala PGA Dukono, Sarjan Roboke, menjelaskan bahwa rata-rata letusan yang terjadi setiap hari mencapai ratusan kali, dengan frekuensi sekitar satu letusan setiap dua menit.
Meskipun aktivitas vulkanik ini cukup tinggi, pihak PGA Dukono belum menaikkan status Gunung Dukono ke level yang lebih tinggi.
Saat ini, status gunung tersebut masih berada pada level Waspada atau Level II.
Sarjan juga mengungkapkan bahwa meskipun status gunung belum dinaikkan, area penyebaran abu vulkanik telah diperluas mengingat letusan yang tinggi dan intens.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono diingatkan untuk tidak mendekati puncak gunung, terutama dalam radius 4 kilometer dari kawah.
Hal ini disebabkan oleh potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan jika masyarakat mendekat terlalu dekat.
Sarjan menambahkan bahwa desa-desa yang terdekat dari Gunung Dukono berada pada jarak antara 10 hingga 15 kilometer.
Meskipun jarak ini masih dianggap aman, masyarakat tetap diminta untuk selalu waspada terhadap abu vulkanik yang dapat terbawa oleh angin.
Abu vulkanik ini berpotensi mengganggu kesehatan, terutama pada saluran pernapasan.
Sebagai langkah pencegahan, Sarjan mengimbau masyarakat setempat untuk menggunakan masker sebagai pelindung dari paparan abu vulkanik.
Masker akan membantu mengurangi risiko gangguan pernapasan yang dapat ditimbulkan oleh abu vulkanik yang pekat dan terhirup oleh tubuh.
Pihak PGA Dukono juga menegaskan pentingnya kewaspadaan meskipun status gunung belum dinaikkan ke level Awas.
Masyarakat tetap diminta untuk tidak melakukan pendakian ke puncak gunung dan menjauhi daerah yang berpotensi terkena dampak letusan atau hujan abu vulkanik.
Letusan Gunung Dukono yang terus berlangsung sejak Kamis (16/1/2025) menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di kawasan tersebut masih cukup tinggi.
Oleh karena itu, masyarakat di sekitar daerah rawan letusan diimbau untuk mengikuti informasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan menjaga keselamatan diri mereka.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan potensi risiko yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Dukono dapat diminimalkan.***