SwaraWarta.co.id – Dari berita mancanegara tentang kebakaran hutan di California, terus membawa dampak besar, dengan jumlah korban tewas yang kini mencapai 24 orang dan 16 lainnya masih dinyatakan hilang.
Bencana ini telah berlangsung selama enam hari sejak Selasa, 7 Januari 2025, dan hingga kini belum sepenuhnya dapat dikendalikan, seperti dilaporkan oleh CBC News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur California, Gavin Newsom, menyatakan bahwa kebakaran ini merupakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi dari daerah terdampak, sementara sekitar 87.000 lainnya masih berada dalam status peringatan evakuasi.
Kebakaran tersebut telah menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan, termasuk rumah warga biasa hingga milik selebriti.
Area yang terdampak paling parah adalah Kebakaran Palisades, yang telah menghanguskan sekitar 9.596 hektar.
Namun, hingga kini, hanya 11 persen dari kebakaran tersebut yang berhasil dikendalikan.
Selain itu, Kebakaran Eaton yang melanda wilayah seluas 5.713 hektar telah berhasil dikendalikan hingga 27 persen.
Sementara itu, Kebakaran Hurst telah menunjukkan perkembangan lebih baik dengan 89 persen area yang berhasil dipadamkan.
Tiga kebakaran lainnya telah sepenuhnya dihentikan oleh tim pemadam.
Kondisi cuaca yang tidak mendukung menjadi tantangan besar dalam penanganan kebakaran ini.
Angin Santa Ana, yang dikenal dengan kecepatan tinggi, diperkirakan akan kembali berhembus mulai Minggu malam, 12 Januari 2025, hingga Rabu, 15 Januari 2025.
Angin ini dapat mencapai kecepatan hingga 112 kilometer per jam, meningkatkan risiko penyebaran api lebih luas.
Pihak berwenang setempat terus memperingatkan bahwa hampir seluruh populasi Los Angeles County, yang berjumlah mencapai angka10 juta jiwa, harus siap menerima setiap perintah evakuasi yang bisa sewaktu-waktu diperintahkan.
Sebagai langkah percepatan pemulihan, Gubernur Newsom telah menandatangani perintah eksekutif yang sementara menangguhkan sejumlah regulasi lingkungan.
Kebijakan ini ditujukan untuk mempercepat rekonstruksi rumah dan bisnis yang hancur akibat kebakaran.
Bantuan terus berdatangan dari berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri.
Kanada, misalnya, telah mengirimkan tambahan 60 petugas pemadam kebakaran dari Alberta dan British Columbia, sementara Quebec menyediakan pesawat pemadam kebakaran.
Meksiko dan tujuh negara bagian di Amerika Serikat juga turut memberikan dukungan dalam upaya pemadaman dan penanganan dampak kebakaran.
Tim pemadam kebakaran memanfaatkan berbagai peralatan canggih untuk memadamkan api, termasuk pesawat, helikopter, dan alat berat.
Mereka juga menggunakan akses air dari Samudra Pasifik untuk membantu proses pemadaman di wilayah yang sulit dijangkau.
Bencana ini tidak hanya membawa kerugian material yang besar tetapi juga menimbulkan trauma bagi masyarakat yang terdampak.
Pemerintah terus berupaya untuk menangani situasi ini dengan mengerahkan semua sumber daya yang tersedia, sekaligus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pemulihan.
Kebakaran hutan ini menjadi pengingat akan perlunya upaya serius dalam mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di masa depan.
Dengan dampak yang begitu luas, baik secara fisik maupun emosional, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kejadian serupa dapat dicegah atau ditangani lebih efektif di kemudian hari.***