SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa dari insiden kebakaran besar yang melanda kawasan Glodok Plaza, Jakarta Barat, enam orang dikabarkan jadi korban meninggal dunia.
Informasi ini disampaikan oleh Kasi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengungkapkan bahwa lima dari enam korban ditemukan di ruang karaoke yang berada di lantai delapan bangunan tersebut.
Syarifuddin menjelaskan bahwa salah satu korban masih menunggu proses identifikasi dari tim Identifikasi Korban Bencana (DVI).
Proses ini diperlukan untuk memastikan identitas korban secara akurat. Ia menambahkan bahwa lima korban lainnya telah dipastikan dan dievakuasi ke rumah sakit.
Namun, identitas kelima korban tersebut belum dapat dikenali karena kondisi tubuh yang sulit diidentifikasi.
Lebih lanjut, Syarifuddin menyatakan bahwa petugas gabungan telah membentuk dua tim di lokasi kejadian.
Tim pertama bertugas melakukan pendinginan di area yang masih mengeluarkan asap, sementara tim kedua melakukan pencarian korban di sisa-sisa bangunan yang terbakar.
Menurut Syarifuddin, pencarian korban menghadapi banyak tantangan.
Area lokasi kebakaran sangat luas, dan kondisi di lantai delapan semakin menyulitkan karena atap bangunan telah runtuh, menutupi sebagian besar area.
Selain itu, keberadaan sekat-sekat ruangan, kabel, dan puing-puing lainnya menjadi hambatan bagi tim penyelamat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga saat ini, mereka menerima total 14 laporan orang hilang akibat kebakaran tersebut.
Dari jumlah tersebut, enam orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza ini menjadi perhatian serius, mengingat skala kerusakan dan jumlah korban jiwa yang ditimbulkan.
Hingga saat ini, petugas masih terus melakukan upaya pencarian korban yang kemungkinan masih berada di dalam bangunan.
Proses identifikasi oleh tim DVI juga diharapkan dapat segera memberikan kejelasan terkait identitas para korban.
Syarifuddin menambahkan bahwa upaya pendinginan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Langkah ini penting untuk mencegah potensi kebakaran ulang, mengingat kondisi bangunan yang masih rawan.
Ia juga menyebutkan bahwa tim penyelamat dari lima wilayah telah dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi.
Kebakaran ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan kebakaran di kawasan padat aktivitas seperti Glodok Plaza.
Selain itu, evaluasi terhadap sistem keselamatan gedung, termasuk fasilitas pemadam kebakaran dan jalur evakuasi, perlu menjadi prioritas untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, yang sebagian masih menunggu kabar terkait anggota keluarga mereka yang hilang.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan dukungan, baik dalam proses identifikasi maupun pemulihan pasca-kejadian.
Dengan proses pencarian yang masih berlangsung, diharapkan tidak ada lagi korban tambahan, dan semua pihak yang terdampak dapat segera menerima kepastian.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran, terutama di kawasan yang ramai dengan aktivitas publik.***