SwaraWarta.co.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Setelah sebelumnya ditemukan kasus di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, kini virus PMK dilaporkan menyebar ke Desa Jimbe di kecamatan yang sama. Akibatnya, empat ekor sapi mati dan dikuburkan oleh warga.
Perangkat Desa Jimbe, Muhammad Aziz Eko, membenarkan adanya laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang masuk laporan ke desa, ada sekitar 4 ekor sapi yang mati,” tutur Aziz kepada wartawan, Kamis (2/1/2024).
Aziz menjelaskan, sapi yang terkena PMK menunjukkan gejala seperti keluarnya lendir dari mulut dan hidung, serta infeksi pada kuku. Gejala ini menyebabkan sapi tidak mampu berdiri karena kakinya lemah.
Salah satu peternak di Desa Jimbe, Kayun, juga mengalami kerugian akibat PMK. Dua “Awalnya tidak mau makan. Keluar lendirnya dari hidung. Sudah diobati dan disemprot,” papar Kayun
Selain tidak mau makan, sapi milik Kayun juga lemas dan tidak mampu berdiri. Ia berharap sapi-sapinya bisa segera sembuh karena ternak tersebut digunakan untuk pembibitan. Di desanya, selain sapi milik Kayun, ada tiga ekor sapi lain yang juga terjangkit PMK.
Sebelumnya, kasus PMK juga ditemukan di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan. Kepala Desa Plalangan, Ipin Herdianto, mengungkapkan bahwa dalam dua minggu terakhir, banyak sapi ternak milik warga mati secara mendadak. Total ada sekitar 30 ekor sapi yang sakit di wilayah tersebut.
“Kalau di wilayah kami kurang lebih ada 30 an ekor yang sakit,” pungkas Ipin.
Warga berharap pemerintah dan dinas terkait bisa segera mengambil langkah untuk menghentikan penyebaran virus PMK.
Penyakit ini tidak hanya merugikan peternak secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha ternak di wilayah Ponorogo.