Indonesia dan Peluang Ekonomi di BRIC: Tantangan dan Prospek Pertumbuhan Hingga 8 Persen

- Redaksi

Saturday, 11 January 2025 - 18:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari hubungan internasional, bergabungnya Indonesia dengan kelompok ekonomi BRIC (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 8 persen.

Pemerhati Ekonomi Internasional, Aditya Wardono, menyatakan bahwa target pertumbuhan sebesar itu membutuhkan upaya besar, terutama di tengah kondisi global yang terfragmentasi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Aditya, pemerintah Indonesia perlu memanfaatkan peluang investasi dari negara-negara anggota BRIC untuk mencapai target tersebut.

Sebagai contoh, Indonesia dapat mengakses minyak dengan harga lebih murah dari Rusia, yang berpotensi mengurangi biaya energi domestik.

Ia juga menjelaskan bahwa keputusan pemerintah untuk bergabung dengan BRIC telah melalui pertimbangan matang.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Salurkan Bantuan Sosial Tahap Ketiga bagi Warga yang Membutuhkan

Salah satu tujuan utama adalah memperluas akses pasar ekspor dan tidak hanya bergantung pada negara-negara mitra dagang tradisional.

Negara-negara BRIC dianggap menawarkan potensi pasar yang lebih besar dan diversifikasi ekonomi yang lebih luas.

Selain itu, keanggotaan dalam BRIC memberikan Indonesia alternatif sumber pendanaan.

Aditya menyoroti keberadaan New Development Bank yang didirikan oleh BRIC sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur, yang menjadi opsi selain lembaga tradisional seperti IMF dan Bank Dunia.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menjalin kerja sama dengan BRIC, terutama dengan adanya dinamika politik global.

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, misalnya, dapat membawa tantangan baru.

Kebijakan proteksionisme yang pernah diterapkan, seperti kenaikan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan negara-negara Eropa, bisa memengaruhi hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara non-BRIC.

Baca Juga :  Hadir di Acara Dekopin, Emil Dardak: Koperasi Harus Siap Menghadapi Megatren Dunia 2045

Aditya menekankan bahwa Indonesia harus tetap cermat dalam mengambil langkah agar manfaat dari keanggotaan BRIC dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan hubungan dengan mitra dagang lainnya.***

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto Sebut Ada Pihak yang Ingin Mengacaukan Hubungannya dengan Jokowi
Pemerintah Efisiensi Anggaran, Dasco Pastikan Tak Ada PHK
Imbas Kasus Pagar Laut di Tangerang, Bareskrim Periksa Kades Kohod dan Sita Ratusan Dokumen
Tergenang Banjir, Puluhan Malam di Madiun Dipindahkan
Koruptor Tak Balikin Uang, Prabowo Beri Sentilan Keras
Polda Banten Berhasil Amankan 97 Tersangka dalam Kasus Narkoba
Kapan Pendaftaran CPNS 2025 Dibuka? Ini Bocoran Jadwal dan Formasinya
4 Cara Cek Nomor BPJS Kesehatan dengan Melalui Smartphone

Berita Terkait

Tuesday, 11 February 2025 - 08:41 WIB

Presiden Prabowo Subianto Sebut Ada Pihak yang Ingin Mengacaukan Hubungannya dengan Jokowi

Tuesday, 11 February 2025 - 08:38 WIB

Pemerintah Efisiensi Anggaran, Dasco Pastikan Tak Ada PHK

Tuesday, 11 February 2025 - 08:34 WIB

Imbas Kasus Pagar Laut di Tangerang, Bareskrim Periksa Kades Kohod dan Sita Ratusan Dokumen

Tuesday, 11 February 2025 - 08:30 WIB

Tergenang Banjir, Puluhan Malam di Madiun Dipindahkan

Monday, 10 February 2025 - 17:33 WIB

Koruptor Tak Balikin Uang, Prabowo Beri Sentilan Keras

Berita Terbaru

Berita

Pemerintah Efisiensi Anggaran, Dasco Pastikan Tak Ada PHK

Tuesday, 11 Feb 2025 - 08:38 WIB

Berita

Tergenang Banjir, Puluhan Malam di Madiun Dipindahkan

Tuesday, 11 Feb 2025 - 08:30 WIB

Berita

Koruptor Tak Balikin Uang, Prabowo Beri Sentilan Keras

Monday, 10 Feb 2025 - 17:33 WIB