Hari Pertama Kepemimpinan Donald Trump: Perintah Eksekutif dan Fokus pada Penyelidikan Pemerintahan Biden

- Redaksi

Tuesday, 21 January 2025 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari warta dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, langsung mengeluarkan dua perintah eksekutif pada hari pertama masa jabatannya, Senin (20/1/2025).

Langkah ini menjadi sinyal awal kebijakan Trump yang menyoroti pemerintahan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan laporan CNN, kedua perintah tersebut mengarahkan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintahan Joe Biden.

Salah satu fokus utama perintah eksekutif tersebut adalah dugaan adanya “sensor terhadap kebebasan berbicara” dan pemanfaatan lembaga penegak hukum serta intelijen untuk tujuan politik.

Trump menyatakan bahwa pemerintahan Biden telah menggunakan lembaga federal untuk menekan lawan politik, terutama mereka yang berasal dari kalangan konservatif.

Trump mengklaim bahwa pemerintahan sebelumnya menjalankan kampanye sistematis untuk menindak individu atau kelompok yang tidak sejalan dengan kebijakan mereka.

Baca Juga :  Terseret Kasus Uang Palsu, Staff UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia

Ia juga menyebut bahwa sekutu politiknya menjadi target utama dalam penyelidikan dan penuntutan yang dianggap tidak adil.

Langkah ini, menurut Trump, merupakan bentuk pelanggaran terhadap prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat di Amerika Serikat.

Perintah eksekutif tersebut juga menegaskan bahwa rakyat Amerika telah menyaksikan tindakan yang dianggap melampaui batas hukum.

Trump menilai bahwa tindakan hukum yang dilakukan pemerintahan Biden cenderung digunakan sebagai alat politik untuk melemahkan oposisi.

Ia menyebutkan bahwa praktik semacam ini tidak hanya merugikan individu tertentu, tetapi juga mencederai sistem demokrasi yang seharusnya melindungi semua pihak secara adil.

Pemilihan pejabat tinggi dalam kabinet Trump menunjukkan bahwa isu ini akan menjadi salah satu prioritas utama selama masa kepemimpinannya.

Baca Juga :  Banjir di Ponorogo Sebabkan Rumah Ambruk, Warga Mengungsi ke Tempat Aman

Langkah ini dipandang sebagai upaya Trump untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi dugaan pelanggaran yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa penyelidikan terhadap pemerintahan Biden dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

Dalam pernyataannya, Trump menuduh pemerintahan Biden telah memanfaatkan kekuatan hukum untuk menyerang lawan politiknya melalui berbagai penyelidikan dan penuntutan.

Ia menilai bahwa tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip dasar demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan dan kesetaraan di hadapan hukum.

Trump juga menyoroti penegakan hukum sipil yang dianggap tidak adil selama pemerintahan Biden.

Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya merugikan kelompok konservatif, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum.

Hal ini, kata Trump, harus segera diperbaiki demi memulihkan kepercayaan rakyat Amerika terhadap institusi pemerintah.

Baca Juga :  VIRAL! Efek dari Terkena Serangan oleh para Hacker, Peta Digital Bahrain Diganti Menjadi AFC Mafia

Dengan mengeluarkan perintah eksekutif ini, Trump memberikan sinyal bahwa ia akan melanjutkan perjuangannya melawan apa yang ia sebut sebagai penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintahan sebelumnya.

Ia berkomitmen untuk mengungkap dugaan pelanggaran hukum yang terjadi selama masa pemerintahan Biden dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan tanpa memandang latar belakang politik.

Langkah awal Trump ini mencerminkan pendekatan tegas dalam mengatasi isu-isu yang menjadi sorotan selama kampanye pemilu.

Dengan menjadikan penyelidikan terhadap pemerintahan Biden sebagai prioritas, Trump mengisyaratkan bahwa masa kepemimpinannya akan berfokus pada penegakan prinsip-prinsip demokrasi dan perlindungan terhadap kebebasan berbicara.

Keputusan ini juga menandai awal dari kebijakan yang berpotensi memengaruhi dinamika politik di Amerika Serikat.***

Berita Terkait

Banjir di Batang, Perjalanan Kereta Terganggu dan Alami Rekayasa Jalur
Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek
Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat
Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur
Polsek Matraman Gelar Patroli Cegah Kejahatan di Rumah Kosong Saat Mudik
Terjadi Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Kehilangan Akses ke Pengobatan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan, Hingga Ungkap Fakta Ini
Selebgram Lisa Mariana Murka Foto Anaknya Diedit

Berita Terkait

Saturday, 29 March 2025 - 08:34 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek

Saturday, 29 March 2025 - 08:29 WIB

Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat

Saturday, 29 March 2025 - 08:25 WIB

Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur

Saturday, 29 March 2025 - 08:21 WIB

Polsek Matraman Gelar Patroli Cegah Kejahatan di Rumah Kosong Saat Mudik

Saturday, 29 March 2025 - 08:18 WIB

Terjadi Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Kehilangan Akses ke Pengobatan

Berita Terbaru

Bagaimana Jika Telat Lapor SPT

Ekonomi

Bagaimana Jika Telat Lapor SPT? Ini Dampak dan Solusinya

Saturday, 29 Mar 2025 - 16:02 WIB

Cara Aktivasi Akun Wajib Pajak CoreTax

Ekonomi

Cara Aktivasi Akun Wajib Pajak CoreTax, Khusus untuk Pemula

Saturday, 29 Mar 2025 - 15:24 WIB

Apa Itu SPPI Batch 3

Pendidikan

Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!

Saturday, 29 Mar 2025 - 09:45 WIB