Hakim Sebut Hukuman 12 Tahun Terlalu Berat untuk Harvey Moeis, Kejagung Bilang Begini

- Redaksi

Wednesday, 1 January 2025 - 08:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) tetap meyakini bahwa tuntutan jaksa terhadap terdakwa korupsi tata niaga timah, Harvey Moeis, sudah sesuai dengan substansi hukum yang ada.

Meskipun hakim menyebut tuntutan 12 tahun penjara terlalu berat, Kejagung menilai hal tersebut adalah bentuk subjektivitas dari Majelis Hakim.

“Kalau Anda mengikuti bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang disampaikan oleh Majelis Hakim dalam persidangan itu, sesungguhnya apa yang sudah diajukan oleh penuntut umum terkait dengan pemenuhan alat bukti Pasal 183-184, itu sudah sama linier,” kata Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar dalam konferensi pers di Kejagung RI, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Juru bicara Kejagung, Harli, menyatakan bahwa pertimbangan hakim yang tidak mengakomodasi tuntutan 12 tahun penjara didasarkan pada sudut pandang subjektif.

Baca Juga :  Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Peroleh Sponsor Sebesar Rp 80 Miliar

Namun, ia menegaskan bahwa tuntutan jaksa sudah dirumuskan berdasarkan pertimbangan hukum yang jelas dan tidak memiliki kekeliruan substansial.

“Hanya saja kan bahwa pertimbangannya menyatakan tuntutan itu terlalu tinggi. Jadi ada subjektivitas di situ. Kalau dari sisi substansi, nggak ada masalah,” jelas Harli.

Dalam kasus ini, Harvey Moeis dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam korupsi pengelolaan komoditas timah yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 300 triliun.

Putusan ini jauh lebih ringan dibandingkan tuntutan 12 tahun penjara yang diajukan jaksa.

Majelis Hakim menilai bahwa tuntutan jaksa terlalu berat karena Harvey Moeis tidak memiliki peran utama dalam kasus tersebut.

 

Baca Juga :  Waka Baleg DPR Dilaporkan ke MKD Atas Dugaan Pelanggaran Etik dalam RUU Pilkada

Dalam persidangan, terungkap bahwa Harvey hanya mewakili PT RBT dalam pertemuan dengan PT Timah dan tidak memiliki posisi formal di PT RBT sebagai komisaris, direksi, atau pemegang saham.

Selain itu, hakim menerima pengakuan Harvey yang menyebut dirinya hanya membantu Suparta, Direktur Utama PT RBT, yang juga divonis bersalah dalam kasus ini.

Hakim menilai Harvey Moeis bukanlah pengambil keputusan dalam kerja sama antara PT Timah Tbk dan PT RBT, serta tidak memiliki pengetahuan mendalam terkait keuangan perusahaan.

Berita Terkait

Penurunan Penumpang di Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tetap Optimalkan Layanan
Dukungan Aturan Baru untuk Retail Indonesia: Harapan dan Tantangan
Dorongan Komisi III DPR untuk Reformasi Polri Demi Kepercayaan Publik
Era Baru Perpajakan: Coretax Tingkatkan Efisiensi dan Transparansi Administrasi Pajak
Panduan Lengkap Mengakses Sistem Coretax DJP Kemenkeu 2025
Diduga Lecehkan Siswinya, Guru di Jaksel Dipolisikan
Tanpa Pengawasan, Balita di Gresik Tewas Usai Tertimpa Alat Olahraga
Bagaimana Cara Login Coretax: Panduan Lengkap untuk Pemula

Berita Terkait

Friday, 3 January 2025 - 20:05 WIB

Dukungan Aturan Baru untuk Retail Indonesia: Harapan dan Tantangan

Friday, 3 January 2025 - 19:58 WIB

Dorongan Komisi III DPR untuk Reformasi Polri Demi Kepercayaan Publik

Friday, 3 January 2025 - 19:51 WIB

Era Baru Perpajakan: Coretax Tingkatkan Efisiensi dan Transparansi Administrasi Pajak

Friday, 3 January 2025 - 19:45 WIB

Panduan Lengkap Mengakses Sistem Coretax DJP Kemenkeu 2025

Friday, 3 January 2025 - 19:29 WIB

Diduga Lecehkan Siswinya, Guru di Jaksel Dipolisikan

Berita Terbaru

Liga Inggris

Liverpool vs Manchester United: Ujian Ketangguhan di Anfield

Friday, 3 Jan 2025 - 22:14 WIB