SwaraWarta.co.id – Dari berita mancanegara, sebuah gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Taiwan pada Kamis pagi, 30 Januari 2025.
Meskipun tidak menimbulkan kerusakan yang parah, para ahli memperkirakan bahwa aktivitas seismik di wilayah tersebut berpotensi meningkat dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut laporan, wilayah yang mengalami guncangan paling besar adalah Dapu, dengan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, pusat gempa dilaporkan berlokasi sekitar 250 kilometer di selatan ibu kota Taipei, yang hanya mengalami dampak ringan akibat peristiwa ini.
Hingga saat ini, belum ditemukan laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur yang signifikan akibat gempa tersebut.
Badan Cuaca Taiwan menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan gempa susulan dari peristiwa sebelumnya yang berkekuatan 6,4 magnitudo dan mengguncang Dapu pada 21 Januari 2025.
Pada gempa yang terjadi sebelumnya, sebanyak 15 orang mengalami luka-luka, sementara sejumlah bangunan dan jembatan mengalami kerusakan parah.
Taiwan sendiri sudah beberapa kali mengalami gempa berkekuatan besar, termasuk peristiwa pada tahun sebelumnya di Hualien, yang tercatat memiliki magnitudo 7,4 dan menyebabkan 13 korban jiwa.
Secara geografis, Taiwan terletak di dalam kawasan Cincin Api Pasifik, yaitu zona yang membentang dari Chile hingga Selandia Baru dan dikenal sebagai salah satu wilayah paling rawan gempa di dunia.
Kawasan ini merupakan titik pertemuan beberapa lempeng tektonik yang sering kali memicu aktivitas seismik dengan berbagai skala.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana, pemerintah Taiwan telah menerapkan berbagai langkah pencegahan untuk menghadapi kemungkinan gempa di masa depan.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengadakan latihan rutin di sekolah-sekolah serta tempat kerja agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat.
Selain itu, sistem peringatan dini juga telah diterapkan di seluruh wilayah Taiwan.
Dengan sistem ini, penduduk dapat segera menerima informasi mengenai gempa yang akan terjadi dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang diperlukan.
Meskipun gempa kali ini tidak menimbulkan dampak yang besar, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Para ahli juga mengingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi, sehingga kesiapsiagaan tetap menjadi faktor utama dalam mengurangi risiko akibat bencana alam ini.***