SwaraWarta.co.id – Pertemuan unik akan terjadi dalam laga semifinal Piala Super Italia 2024/2025 yang mempertemukan Juventus dan AC Milan.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, akan menghadapi putranya sendiri, Francisco Conceicao, yang saat ini membela Juventus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertandingan ini sendiri dijadwalkan akan berlangsung di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (4/1/2025) dini hari WIB.
Situasi ini menciptakan momen spesial, di mana Sergio Conceicao, yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih AC Milan menggantikan Paulo Fonseca, akan menjalani laga debutnya melawan anak kandungnya.
Meski demikian, Conceicao menyatakan bahwa ia tetap fokus pada profesionalismenya sebagai pelatih.
Dalam wawancara yang dikutip dari laman resmi AC Milan, Conceicao mengungkapkan bahwa ia tidak merasa emosional meski harus menghadapi anaknya.
Ia menjelaskan bahwa beberapa hari sebelumnya ia sempat mengalami demam, sehingga matanya terlihat sedikit berair.
Di luar lapangan, ia tetap berperan sebagai seorang ayah, namun di atas lapangan, ia menganggap Francisco sebagai lawan yang harus dikalahkan.
Conceicao juga menegaskan bahwa ia berharap bisa mengalahkan anaknya dalam pertandingan tersebut.
Menurutnya, Francisco pasti memiliki pandangan yang sama, yakni berusaha memberikan yang terbaik untuk timnya, Juventus.
Di sisi lain, pelatih Juventus, Thiago Motta, tidak terlalu mempermasalahkan situasi ini. Ia menilai bahwa Francisco tetap akan bersikap profesional, terlepas dari siapa lawannya.
Motta menyebut bahwa Francisco selalu fokus pada tugasnya di lapangan, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Francisco Conceicao, yang menjadi salah satu andalan Juventus, telah tampil dalam 19 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Dengan torehan 2 gol dan 5 assist, pemain muda tersebut sering kali dipercaya mengisi posisi sayap kanan dalam formasi 4-2-3-1 yang diusung Motta.
Bagi Sergio Conceicao, laga ini menjadi kesempatan untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih baru AC Milan.
Sebagai debut resmi, pertandingan melawan Juventus memiliki arti penting untuk menunjukkan kualitas dan strateginya dalam membawa Rossoneri bersaing di kompetisi elite.
Meski terdapat hubungan keluarga yang unik dalam pertandingan ini, baik Sergio maupun Francisco sepakat untuk menempatkan profesionalisme di atas segalanya.
Keduanya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi tim masing-masing, tanpa terpengaruh oleh hubungan pribadi mereka.
Pertemuan ini tentunya menjadi salah satu laga yang paling dinanti dalam sejarah Piala Super Italia.
Selain menjadi ajang persaingan dua tim besar, pertandingan ini juga menyuguhkan cerita emosional di balik layar, yang menambah daya tarik bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.***