Swarawarta.co.id – Penemuan dua jenazah di aliran sungai perbatasan Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, menghebohkan warga setempat pada Minggu (29/12).
Jenazah ditemukan oleh warga yang melintas di jembatan saat melihat mobil yang mencurigakan tanpa keberadaan pemiliknya.
Setelah dilakukan pencarian oleh warga, dua korban berhasil ditemukan di aliran sungai tersebut pada pagi hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan dan evakuasi jenazah. Kedua korban tersebut diketahui merupakan warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.
Petugas di lokasi mengonfirmasi bahwa korban adalah Ahmat Khorul Anam (22) dan Alfin Dika Putra (20). Jenazah mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Mobil korban pertama kali ditemukan oleh warga pada Minggu dini hari. Keberadaan mobil di lokasi tanpa pemiliknya memicu kecurigaan. Setelah memeriksa kendaraan tersebut, warga segera menghubungi pihak lain untuk membantu menyisir aliran sungai.
Proses pencarian berlangsung sejak pagi hingga akhirnya kedua korban ditemukan pada siang hari. Jenazah korban yang pertama ditemukan sekitar pukul 13.49 WIB, sedangkan jenazah kedua ditemukan beberapa waktu kemudian.
Kapolsek Tumpang, Iptu Winanto, yang berada di lokasi kejadian, mengonfirmasi bahwa TKP penemuan berada di wilayah Poncokusumo. Bersama Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto, mereka memimpin evakuasi korban.
Kondisi jenazah menunjukkan keduanya telah berada di air dalam waktu yang cukup lama sebelum ditemukan. Hal ini memerlukan analisis mendalam untuk memastikan penyebab pasti kematian mereka.
Warga yang menjadi saksi di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, setelah mobil korban ditemukan, tim pencarian segera dikerahkan untuk menyisir sungai. Pencarian dilakukan secara intensif hingga kedua jenazah berhasil diangkat dari aliran sungai.
Petugas pengantar jenazah di RSSA mengungkapkan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan teliti untuk memastikan identitas kedua korban. Hasil pemeriksaan awal menguatkan dugaan bahwa jenazah merupakan warga Desa Ngadas.
Pihak kepolisian menduga ada kaitan antara mobil yang ditemukan di jembatan dengan kejadian ini. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengungkap detail kejadian.
Saat ini, proses otopsi jenazah dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang. Tim forensik tengah bekerja untuk menemukan bukti-bukti yang dapat mengungkap penyebab kematian kedua korban.
Soal ilmu forensik, dilansir dari pafisu.org, forensik menjelaskan bahwa pemeriksaan post-mortem sangat penting dalam kasus seperti ini.
Di sisi lain, menurut pafisul.org, analisis forensik akan melibatkan pemeriksaan fisik jenazah, termasuk adanya tanda-tanda trauma atau luka lain yang mungkin mengindikasikan penyebab kematian.
Proses ini juga akan membantu menentukan apakah korban meninggal sebelum masuk ke sungai atau akibat faktor lain seperti tenggelam.
Hasil otopsi diharapkan dapat memberikan jawaban dan membantu aparat dalam melengkapi penyelidikan kasus.
Penemuan ini menambah daftar insiden tragis yang terjadi di wilayah Malang. Warga setempat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang.
Mencari artikel kesehatan? Jangan lupa untuk kunjungi:pafitanotoraja.org