SwaraWarta.co.id – Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, kembali menggugat empat produsen mobil besar, yaitu Ford, Hyundai, Toyota, dan FCA, karena diduga menjual data pribadi pelanggan mereka.
Menurut laporan CarsCoops pada Selasa (28/1), Paxton ingin mengetahui bagaimana cara keempat perusahaan ini mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan.
Dalam gugatan ini, mereka diminta untuk menjelaskan setiap metode, produk, atau fitur yang digunakan untuk mengumpulkan data. Mereka juga harus mengungkapkan siapa saja yang menerima data tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, mereka diwajibkan melaporkan jumlah total pelanggan dan kendaraan yang datanya telah dijual atau dibagikan kepada pihak ketiga di Texas.
Toyota, Ford, Hyundai, dan FCA juga harus menjelaskan bagaimana data itu dikumpulkan, dibagikan, dan dijual, serta memberikan rincian mengenai semua transaksi tersebut.
Gugatan ini juga mengungkap temuan menarik: Texas memiliki lebih banyak informasi rahasia tentang Toyota dibanding produsen lainnya.
Salah satu hal yang disoroti adalah Connected Analytic Services LLC (CAS), perusahaan yang diduga menerima data berkendara yang sensitif.
Situs web perusahaan itu menyatakan bahwa CAS LLC adalah afiliasi dari Toyota Insurance Management Solutions USA.
Toyota mengakui bahwa CAS memanfaatkan data kendaraan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menyempurnakan harga asuransi. Namun, Toyota belum memberikan tanggapan terkait penyelidikan ini.
Di sisi lain, Ford membantah tuduhan bahwa mereka menjual data kendaraan ke pihak lain. Ford mengklaim bahwa mereka sudah berhenti berbagi data dengan perusahaan asuransi sejak tahun lalu.
“Ford berkomitmen untuk menjadi pengelola tepercaya atas informasi pribadi yang dipilih pelanggan untuk dibagikan kepada kami dan yakin bahwa praktiknya konsisten dengan persyaratan peraturan dan prinsip privasi yang penting, termasuk transparansi dan pilihan pelanggan,” kata produsen mobil tersebut.
Kasus semacam ini bukan yang pertama terjadi di Texas. Awal Januari lalu, Texas juga menggugat perusahaan asuransi Allstate dan anak perusahaannya, Arity, karena diduga menyematkan perangkat lunak pelacakan di aplikasi pihak ketiga untuk mengumpulkan data berkendara dan menentukan harga premi asuransi.
Selain itu, pada Agustus tahun lalu, General Motors (GM) juga dituduh diam-diam mengumpulkan dan menjual data pelanggan.
Texas tampaknya semakin serius dalam menangani kasus penyalahgunaan data pribadi, terutama di industri otomotif dan asuransi.