SwaraWarta.co.id – Desa Wisata Penglipuran di Bali mencatat peningkatan pendapatan bagi pelaku UMKM lokal selama liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Hal ini diungkapkan oleh I Wayan Sumiarta, Manajer Desa Wisata Penglipuran, yang menjelaskan bahwa lonjakan kunjungan wisatawan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Wayan, wisatawan yang berkunjung tidak hanya menikmati keindahan alam dan suasana pedesaan, tetapi juga aktif mencoba berbagai produk lokal dan kuliner khas Bali.
Salah satu tren terbaru adalah tingginya minat wisatawan untuk menyewa pakaian adat Bali, yang memberikan mereka kesempatan merasakan pengalaman budaya yang autentik.
UMKM di Desa Penglipuran tersebar di berbagai rumah penduduk, memberikan wisatawan pengalaman unik yang tidak ditemukan di tempat lain.
Para pengunjung dapat menjelajahi kehidupan masyarakat lokal sambil mencicipi hidangan tradisional yang disajikan langsung di rumah-rumah warga.
Selain itu, daya tarik baru berupa kuliner khas yang disajikan di hutan bambu turut menjadi magnet bagi wisatawan.
Wayan menambahkan bahwa inovasi seperti penyediaan area kuliner di hutan bambu bertujuan untuk memberikan pengalaman berbeda sekaligus meningkatkan pendapatan warga.
Menurutnya, keberadaan hutan bambu sebagai lokasi kuliner tidak hanya menambah daya tarik desa, tetapi juga memperkuat citra Penglipuran sebagai destinasi yang kaya akan tradisi dan inovasi.
Desa Penglipuran juga dikenal karena aksesnya yang mudah dan fasilitas yang lengkap.
Lokasinya yang hanya berjarak sekitar satu setengah jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai membuat desa ini menjadi pilihan favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan Bali.
Dengan arsitektur tradisional, lingkungan yang bersih, dan suasana yang tenang, desa ini menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dari hiruk-pikuk perkotaan.
Selain keindahan alam dan budaya, Desa Penglipuran terus berupaya meningkatkan daya tariknya dengan berbagai inovasi.
Wayan menyatakan bahwa langkah-langkah ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga memperkuat posisi desa sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Bali.
Peningkatan jumlah wisatawan selama liburan panjang Nataru menjadi bukti bahwa Desa Penglipuran semakin dikenal di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan berbagai pengalaman unik yang ditawarkan, desa ini berhasil menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan sisi lain dari Bali.
Pengelola desa optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut di masa mendatang.
Dukungan dari pemerintah daerah, inovasi yang terus dilakukan, serta komitmen masyarakat lokal untuk menjaga tradisi dan budaya menjadi kunci keberhasilan Desa Penglipuran sebagai destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, kekayaan tradisi, dan inovasi modern.
Dengan keunggulan yang dimiliki, Desa Penglipuran tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga simbol pelestarian budaya dan tradisi Bali yang tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Wisatawan yang berkunjung pun tidak hanya membawa pulang kenangan indah, tetapi juga pengalaman berharga tentang kehidupan dan budaya masyarakat Bali.***