SwaraWarta.co.id – Di tengah persaingan ketat dalam industri kecerdasan buatan, DeepSeek, perusahaan teknologi asal China, hadir dengan inovasi terbaru mereka: Janus-Pro.
Model AI multimodal ini diklaim lebih canggih dibandingkan DALL-E3 dari OpenAI dan Stable Diffusion milik Stability AI.
Sebagai generator gambar dan alat analisis visual, Janus-Pro tidak hanya mampu menciptakan gambar tetapi juga memahami isi dari sebuah gambar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Model tertingginya, Janus-Pro-7B, disebut-sebut memiliki performa lebih unggul dibandingkan kompetitornya.
Lebih menarik lagi, AI ini bisa digunakan secara gratis, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang ingin mengeksplorasi teknologi AI tanpa biaya besar.
Selain kemampuannya dalam mengolah gambar, Janus-Pro dirancang dengan efisiensi komputasi yang lebih baik.
Dengan ukuran model yang bervariasi dari 1 miliar hingga 7 miliar parameter, AI ini menawarkan solusi lebih hemat daya dan biaya operasional lebih rendah.
Ini menjadi keunggulan besar dibandingkan algoritma AI lain yang membutuhkan daya komputasi lebih besar.
Popularitas DeepSeek semakin menanjak, terutama setelah model bahasa mereka juga digadang-gadang mampu menyaingi ChatGPT.
Bahkan di Amerika Serikat, aplikasi DeepSeek telah melampaui jumlah unduhan ChatGPT di App Store, sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa besarnya minat pengguna terhadap AI ini.
Dengan teknologi yang semakin berkembang, muncul pertanyaan besar: Apakah DeepSeek akan menjadi ancaman serius bagi dominasi OpenAI?
Jawabannya mungkin akan terungkap dalam waktu dekat, seiring dengan semakin luasnya adopsi teknologi ini oleh masyarakat global.