BPJS Kesehatan Pertimbangkan Kebijakan Baru untuk Penyakit Akibat Rokok! Tidak Akan Ditanggung!

- Redaksi

Wednesday, 1 January 2025 - 04:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar : Tribunnews.com

Gambar : Tribunnews.com

Swarawarta.co.id – BPJS Kesehatan tengah mengkaji kemungkinan untuk tidak menanggung penyakit akibat rokok dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyampaikan usulan ini sebagai respons terhadap pola perilaku sejumlah penerima bantuan iuran (PBI) JKN. Banyak dari mereka yang tetap merokok meski berstatus ekonomi tidak mampu.

Ia menyoroti bahwa sebagian penerima bantuan justru lebih memilih membeli rokok daripada membayar iuran BPJS Kesehatan. Hal ini menciptakan beban besar pada anggaran negara untuk menanggung penyakit serius akibat rokok.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan ini disampaikan Ghufron seiring rencana penyesuaian tarif dan iuran JKN pada tahun depan berdasarkan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2024. Ia berharap kebijakan baru dapat mendorong masyarakat lebih peduli pada kesehatan.

Baca Juga :  Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar Pasca Kampanye Terakhir, Mana yang Lebih Unggul?

Ghufron menegaskan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab utama penyakit kronis di Indonesia, seperti jantung, kanker paru-paru, dan stroke. Penyakit-penyakit ini menyedot pembiayaan besar dari program JKN.

Rokok, Penyakit Jantung, dan Beban Anggaran

Menurut data yang diungkap Ghufron, BPJS Kesehatan menghabiskan Rp 10 triliun setiap tahun untuk pembiayaan penyakit jantung. Sebagian besar kasus tersebut diakibatkan oleh kebiasaan merokok.

Penyakit lain seperti kanker paru-paru dan stroke juga menjadi beban yang signifikan dalam anggaran JKN. Tren ini menunjukkan bahwa perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan program JKN.

Ghufron menyatakan perlunya kebijakan baru untuk mengatasi masalah ini. Salah satu opsinya adalah dengan mengecualikan penyakit akibat rokok dari cakupan JKN.

Ia berharap kebijakan ini dapat menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih sadar akan risiko kesehatan dari kebiasaan merokok. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat mendorong perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Baca Juga :  Miris, Tukang Ojek di Bali Tega Perkosa Turis China saat Malam Pergantian Tahun

Penyesuaian Tarif dan Kebijakan Baru

Rencana penyesuaian tarif JKN juga menjadi bagian dari upaya BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi pembiayaan. Perubahan ini akan memperhitungkan kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat akibat penyakit tidak menular.

Ghufron mengungkapkan bahwa kebijakan baru ini bukan hanya soal pembatasan, tetapi juga tentang edukasi kesehatan. Masyarakat diharapkan memahami pentingnya investasi pada kesehatan sejak dini.

Dalam implementasinya, kebijakan ini memerlukan koordinasi lintas sektor. Pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan berkelanjutan.

Bahaya Rokok dan Dampaknya pada Kesehatan

Rokok telah lama dikenal sebagai penyebab utama berbagai penyakit serius (pafipcgianyar.org). Kandungan zat kimia dalam rokok dapat merusak hampir setiap organ tubuh manusia.

Baca Juga :  Hasan Nasbi Resmi Dilantik, Siap Optimalkan Komunikasi Strategis Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Salah satu penyakit paling umum akibat rokok menurut pafikablamongan.org adalah kanker paru-paru. Asap rokok mengandung karsinogen yang dapat merusak jaringan paru-paru dan memicu pertumbuhan sel kanker.

Selain kanker paru-paru, rokok juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Nikotin dalam rokok menurut pafipcdompu.org  dapat mempersempit pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memicu serangan jantung.

Stroke juga menjadi ancaman serius bagi perokok. Rokok dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah otak, yang berujung pada stroke.

Dampak rokok tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif, tetapi juga oleh perokok pasif. Orang yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan yang sama.

 

 

 

 

Berita Terkait

Balita 2 Tahun di Sidoarjo Dilaporkan Hilang, Sepasang Sandalnya Ditemukan di Pinggir Sungai
Dua Remaja Terseret Ombak di Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Satu Belum Ditemukan
Pengunjung Jatuh dari Wahana Ekstrem, Jatim Park Angkat Bicara
Pemkab Ponorogo Siapkan Pembangunan Pasar Induk Modern untuk Dongkrak PAD
Asnawi dan Ferarri Akan Tampil Bersama ASEAN All Stars Lawan Manchester United
Dikenakan Denda karena Mengundurkan Diri, Kasus Eksploitasi Karyawan Apotek di Ponorogo Jadi Sorotan
Dugaan Penggelapan Dana Program Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Mitra Dapur Laporkan Yayasan MBN ke Polisi
Bocah 1,5 Tahun di Pandeglang Meninggal Dunia Terseret Arus Sungai Cikihiang

Berita Terkait

Saturday, 19 April 2025 - 09:34 WIB

Balita 2 Tahun di Sidoarjo Dilaporkan Hilang, Sepasang Sandalnya Ditemukan di Pinggir Sungai

Saturday, 19 April 2025 - 09:30 WIB

Dua Remaja Terseret Ombak di Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Satu Belum Ditemukan

Saturday, 19 April 2025 - 09:27 WIB

Pengunjung Jatuh dari Wahana Ekstrem, Jatim Park Angkat Bicara

Saturday, 19 April 2025 - 09:24 WIB

Pemkab Ponorogo Siapkan Pembangunan Pasar Induk Modern untuk Dongkrak PAD

Saturday, 19 April 2025 - 09:18 WIB

Asnawi dan Ferarri Akan Tampil Bersama ASEAN All Stars Lawan Manchester United

Berita Terbaru

Cara Cek Nomor Axis di 2025 dengan Mudah

Teknologi

4 Cara Cek Nomor Axis di 2025 dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 19 Apr 2025 - 11:23 WIB