SwaraWarta.co.id – Badan Bank Tanah menyiapkan 11 lokasi tanah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Dapur Makan Bergizi (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Inisiatif ini bertujuan menyediakan akses makan bergizi secara gratis di berbagai wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Pemanfaatan Tanah dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah, Hakiki Sudrajat, menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah mendapat masukan dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini masih 11, mungkin nanti lebih dari 15, ketika beberapa lokasi di Sumatera Utara, misalnya tanah di lokasinya yang terdekat dengan keramaian dan melihat kebutuhan di sana,” ujar Hakiki di Bandung, Jawa Barat, Sabtu
Sebelas lokasi tanah Hak Pengelolaan (HPL) yang dapat dimanfaatkan untuk MBG tersebar di berbagai daerah, yaitu:
1. Batubara, Sumatera Utara
2. Solok, Sumatera Barat
3. Kepulauan Bangka Belitung
4. Cianjur, Jawa Barat
5. Purwakarta, Jawa Barat
6. Kendal, Jawa Tengah
7. Brebes, Jawa Tengah
8. Dua lokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
9. Poso, Sulawesi Tengah
10. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
Menurut Hakiki, rata-rata lahan di lokasi tersebut memiliki luas sekitar 500 meter persegi, cukup untuk pembangunan dapur SPPG. Total, ada sekitar 90 lokasi potensial untuk mendukung program dapur makan bergizi.
“Karena tanah di lokasi kami itu di atas 500 m2, mungkin sejauh ini cukup untuk lokasi penyediaan dapur. Kalau yang di PPU, sedang kami godok persiapannya dan sedang menyiapkan penyediaan untuk tahun 2026,” kata Hakiki
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menyambut baik langkah Bank Tanah ini. Ia berharap jumlah lahan yang dimanfaatkan dapat terus bertambah hingga mendukung target nasional.
“Mudah-mudahan dengan Bank Tanah ini bisa segera kita realisasikan untuk menunjukkan lebih banyak lagi (SPPG), karena per hari ini ada 220 dapur. April kita rencanakan sudah ada sekitar 500 dan akhir 2029 itu seharusnya sudah 30 ribu, tentunya ini banyak sekali tanah yang kita butuhkan,” ucap Dedek
Untuk mencapai target tersebut, tentunya diperlukan lebih banyak lahan yang bisa digunakan. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses makanan bergizi di berbagai daerah.