SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, turut serta dalam upacara penghormatan kepada para pahlawan perempuan Indonesia.
Acara ini digelar di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Rabu, 11 Desember 2024, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Ibu yang diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Upacara ini dipimpin langsung oleh Menteri PPPA, Arifah Fauzi, dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian, lembaga, serta organisasi perempuan.
Beberapa organisasi yang berpartisipasi meliputi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dharma Pertiwi Pusat, Ikatan Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia,
Dharma Wanita Persatuan (DWP), Tim Penggerak PKK, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, Pia Ardhya Garini, Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini, dan Bhayangkari.
Setelah upacara selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam sejumlah pahlawan perempuan dan tokoh nasional.
Beberapa tokoh yang dihormati dalam kesempatan ini antara lain Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, Hamzatun Roesjda Kiemas, Nelly Adam Malik, dan Rasuna Said.
Menteri PPPA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang rutin dilakukan menjelang peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember setiap tahun.
Peringatan Hari Ibu, menurut Menteri PPPA, tidak hanya menjadi momen untuk mengenang perjuangan para pahlawan perempuan,
tetapi juga sebagai dorongan bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk aktif dalam pembangunan bangsa.
Ia menekankan pentingnya melanjutkan semangat dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh para tokoh perempuan dalam sejarah Indonesia.
Lebih jauh, Menteri PPPA juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi perempuan Indonesia saat ini.
Ia mengajak seluruh perempuan untuk bersatu dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk kekerasan terhadap perempuan, ketimpangan gender, dan kurangnya pemberdayaan.
“Perempuan harus memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan. Dengan melindungi hak-hak perempuan, memberdayakan mereka, serta memastikan partisipasi yang bermakna, kita dapat mencapai kesetaraan gender.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan visi Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya menghormati perjuangan para pahlawan perempuan yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Lebih dari itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perempuan masa kini untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang.
Peringatan Hari Ibu tidak hanya sekadar seremonial, tetapi harus menjadi momentum untuk memperkuat semangat perempuan Indonesia.
Dengan semangat juang yang diwariskan para pahlawan perempuan, generasi saat ini diharapkan mampu melanjutkan perjuangan mereka untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan setara.***