SwaraWarta.co.id – Dari berita mancanegara, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengusulkan bahwa legenda hoki es asal Kanada, Wayne Gretzky, mungkin suatu hari akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri Kanada.
Donald Trump bahkan menyiratkan bahwa Kanada bisa menjadi negara bagian AS di masa depan, dengan menyebut Gretzky sebagai “calon gubernur di masa mendatang.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan ini memunculkan perhatian terhadap minat Trump yang semakin besar pada politik Kanada menjelang pelantikannya sebagai presiden setelah memenangkan pemilu 2024.
Hingga kini, baik tim transisi Trump maupun perwakilan Gretzky belum memberikan komentar resmi, memicu spekulasi mengenai keseriusan usulan tersebut.
Setelah menang dalam pemilihan, Trump bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, di Mar-a-Lago, Florida, untuk membahas kebijakan perdagangan baru.
Trump mengusulkan tarif impor hingga 25 persen pada barang-barang Kanada, sebuah langkah yang dapat memperburuk hubungan ekonomi kedua negara.
Di sisi lain, Kanada tengah bersiap menghadapi pemilu federal berikutnya yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.
Saat ini, jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal yang dipimpin Trudeau tertinggal jauh dari Partai Konservatif Kanada, yang menjadi oposisi utama.
Wayne Gretzky, yang dikenal sebagai salah satu pemain hoki terbaik sepanjang masa, sebelumnya pernah mendukung Partai Konservatif.
Pada pemilu federal 2015, ia secara terbuka mendukung Perdana Menteri saat itu, Stephen Harper, dengan menyebutnya sebagai “pemimpin luar biasa bagi negara” dan “salah satu perdana menteri terbaik sepanjang masa.”
Gretzky juga menghadiri kampanye Harper dan mendukung Patrick Brown dalam pencalonannya sebagai pemimpin Partai Konservatif Progresif Ontario di tahun yang sama.
Menambah kehebohan, Gretzky dan keluarganya menghadiri pesta kemenangan Trump setelah pemilu 2024 di Mar-a-Lago.
Trump juga mengonfirmasi bahwa ia bertemu dengan Gretzky pada Desember lalu, yang semakin memicu spekulasi tentang hubungan mereka dan kemungkinan Gretzky memasuki dunia politik.
Selain hubungan kuatnya dengan Kanada, Gretzky juga memegang kewarganegaraan ganda AS-Kanada.
Ia dikenal vokal dalam isu internasional, terutama terkait perang di Ukraina.
Sebagai putra seorang ayah berdarah Ukraina, Gretzky telah menyerukan larangan terhadap Rusia di ajang olahraga internasional, menunjukkan sikap tegasnya dalam isu global.
Usulan Trump mengenai Gretzky sebagai pemimpin masa depan Kanada memicu beragam reaksi.
Beberapa pihak melihatnya sebagai bentuk kekaguman Trump terhadap ikon hoki tersebut, sementara yang lain menilai hal ini sebagai bagian dari retorika provokatif Trump tentang kedaulatan Kanada.
Di tengah dinamika politik Kanada yang terus berkembang, gagasan seorang atlet seperti Gretzky memasuki dunia politik masih sebatas spekulasi.
Namun, dukungan politik masa lalunya dan sikapnya terhadap isu-isu penting menunjukkan bahwa pengaruh Gretzky melampaui dunia olahraga.
Apakah ia akan benar-benar terjun ke dunia politik masih menjadi tanda tanya.
Untuk saat ini, masyarakat Kanada menantikan pemilu federal 2025, di mana Partai Liberal yang dipimpin Trudeau menghadapi tantangan besar.
Apakah Gretzky akan mengambil peran dalam membentuk masa depan politik Kanada masih belum jelas, tetapi namanya kini telah menjadi bagian dari diskusi tentang kepemimpinan dan identitas nasional.***