SwaraWarta.co.id – Tim SAR gabungan terus berupaya mencari balita berinisial MR (3,5) yang terperosok ke selokan dan terseret arus di kawasan Wiyung, Surabaya. Salah satu alat yang digunakan adalah Aquaeye, sebuah pemindai bawah air berteknologi canggih.
Kasi Operasional Basarnas Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menjelaskan bahwa Aquaeye menggunakan teknologi ultrasonik dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi keberadaan tubuh manusia di bawah air.
“Jadi alat itu untuk saat ini kami gunakan, tetapi belum membuahkan hasil,” ucap Didit, setelah evaluasi bersama tim di Posko Pencarian Anak Tenggelam di wilayah perumahan Royal Residen Surabaya, Kamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari ketiga pencarian, Aquaeye digunakan di sungai sekitar SMPN 34 Surabaya.
“Untuk tadi sesuai informasi dari komandan tim, dipakai setelah jembatan SMPN 34. Besok akan kami ulangi lagi,” katanya.
Menurut Didit, layar Aquaeye menunjukkan simbol-simbol yang membantu mengidentifikasi objek di bawah air.
“Terlihat hanya simbol. Jadi ada simbol X sama simbol O. Kalau X itu benda keras atau bukan manusia, kalau O itu manusia. Dalam pencarian tadi laporannya X semua,” ujarnya.
Didit juga menyampaikan bahwa Basarnas Surabaya hanya memiliki satu unit Aquaeye. Akibatnya, alat tersebut harus digunakan secara bergantian untuk pencarian di dua lokasi, yaitu Surabaya dan Mojokerto.
Tim SAR berharap alat ini bisa membantu mempercepat proses pencarian dan memenuhi harapan keluarga serta warga sekitar untuk menemukan korban.
“Mudah-mudahan dengan bantuan alat itu untuk bisa memperkirakan posisi tubuh korban bisa menjadi lebih mudah dan segera ditemukan,” tuturnya.
Pencarian ini menjadi perhatian besar masyarakat, mengingat pentingnya penemuan korban secepat mungkin untuk memberikan kepastian bagi pihak keluarga.