SwaraWarta.co.id – Dari sepakbola tanah air, para penggemar sepakbola di Indonesia saat ini memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap Timnas Indonesia, terutama dalam perjalanan mereka di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Harapan besar ini menjadi tantangan tersendiri bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan sepak bola nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pengamat sepak bola nasional, Ophan Lamara, ekspektasi publik terhadap performa Timnas Indonesia harus diimbangi dengan langkah strategis dari PSSI.
Ia menilai bahwa PSSI perlu segera menyusun rencana matang untuk menghadapi tantangan di masa depan, khususnya setelah performa Timnas Indonesia yang dinilai kurang memuaskan di Piala AFF sebelumnya.
Ophan menyarankan agar perhatian utama difokuskan pada persiapan menuju Piala Dunia 2026.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap setiap keputusan yang diambil oleh PSSI, termasuk jika ada perubahan signifikan seperti pergantian pelatih.
Dalam pandangannya, keputusan besar seperti mengganti Shin Tae-Yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia harus dipahami secara rasional oleh publik.
Pergantian Pelatih sebagai Bagian dari Strategi
Ophan berpendapat bahwa jika PSSI memutuskan untuk mengganti Shin Tae-Yong, keputusan tersebut tentu didasarkan pada upaya meningkatkan performa tim secara signifikan.
Ia menilai bahwa Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan memilih pelatih yang memiliki reputasi, prestasi, dan pengalaman jauh di atas Shin Tae-Yong.
Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan kebutuhan Timnas Indonesia yang kini dihuni oleh banyak pemain keturunan dari Eropa, khususnya Belanda.
Dalam pandangan Ophan, pelatih asal Eropa yang memiliki rekam jejak cemerlang adalah pilihan ideal untuk mengelola tim dengan komposisi seperti itu.
Ia meyakini bahwa pelatih dengan pengalaman internasional yang mumpuni akan mampu memaksimalkan potensi para pemain diaspora, sekaligus meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level Asia dan dunia.
Ophan juga menyoroti bahwa banyak pelatih berkualitas asal Eropa yang saat ini tidak terikat kontrak dengan klub atau tim nasional mana pun.
Ia menyebutkan beberapa nama besar seperti Zinedine Zidane, Massimiliano Allegri, dan Joachim Loew sebagai contoh pelatih dengan reputasi yang tidak diragukan lagi.
Menurutnya, jika salah satu dari mereka atau pelatih lain dengan level yang setara dapat didatangkan oleh PSSI, hal itu akan menjadi langkah besar untuk masa depan Timnas Indonesia.
Dukungan Publik yang Dibutuhkan
Lebih lanjut, Ophan mengimbau masyarakat sepak bola Indonesia untuk mendukung langkah-langkah yang diambil oleh PSSI, asalkan keputusan tersebut bertujuan untuk kemajuan sepak bola nasional.
Ia menekankan bahwa perubahan besar, seperti pergantian pelatih, harus dilihat dari perspektif logis, bukan emosional.
Ia menilai bahwa publik seharusnya percaya pada kemampuan Erick Thohir dalam memilih pelatih terbaik untuk Timnas Indonesia.
Menurutnya, jika PSSI memutuskan untuk mendatangkan pelatih baru, pelatih tersebut pasti memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan Shin Tae-Yong.
Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa PSSI serius dalam membangun tim yang lebih kompetitif dan mampu bersaing di level internasional.
Ophan juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat terhadap pemain dan pelatih, baik yang saat ini sedang membela Timnas Indonesia maupun yang akan datang.
Ia percaya bahwa semangat kebersamaan dan dukungan tanpa syarat dari publik akan menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia di masa depan.
Fokus pada Piala Dunia 2026
Dalam konteks persiapan menuju Piala Dunia 2026, Ophan menekankan bahwa langkah strategis harus segera diambil oleh PSSI.
Ia menilai bahwa kompetisi di babak kualifikasi zona Asia semakin ketat, sehingga Timnas Indonesia membutuhkan persiapan yang matang dan terarah.
Menurutnya, keberhasilan Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 akan menjadi pencapaian besar yang dapat membanggakan seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil oleh PSSI harus didukung oleh semua pihak, termasuk masyarakat, media, dan para pengamat sepak bola.
Ophan juga mengingatkan bahwa proses menuju Piala Dunia bukanlah hal yang mudah.
Ia menyebut bahwa Timnas Indonesia harus melalui banyak tantangan, baik dari segi teknis maupun non-teknis.
Oleh karena itu, kerjasama antara PSSI, pelatih, pemain, dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Harapan Besar untuk Masa Depan
Sebagai penutup, Ophan menyatakan bahwa ia optimis dengan masa depan sepak bola Indonesia.
Ia percaya bahwa dengan dukungan penuh dari masyarakat, Timnas Indonesia dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi di level internasional.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa harapan besar harus diimbangi dengan kerja keras, perencanaan yang matang, dan dukungan yang konsisten dari semua pihak.
Dengan demikian, mimpi untuk melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026 bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.***