Resmi Pailit, Begini Kondisi Sritex Sekarang

- Redaksi

Saturday, 21 December 2024 - 17:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sritex (Dok. Ist)

Sritex (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil besar di Indonesia, secara resmi dinyatakan pailit setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh perusahaan tersebut.

Keputusan MA yang diumumkan pada Rabu, 18 Desember 2024, memperkuat putusan Pengadilan Negeri (PN) Semarang yang sebelumnya menyatakan Sritex pailit pada Oktober 2024 akibat ketidakmampuan perusahaan melunasi utang.

Penolakan kasasi dengan Nomor Perkara 1345 K/PDTSUS-PAILIT/2024 ini membuat status pailit Sritex memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi ini tentu berdampak signifikan pada operasional perusahaan dan para karyawannya.

Menurut Slamet Kaswanto, Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, sebagian karyawan masih bekerja seperti biasa dengan datang ke pabrik, meskipun ada yang sudah dirumahkan.

Baca Juga :  Pekerja Migran Asal Majalengka Dipenjara di Ethiopia, Diduga Dijebak Sindikat Narkoba

“Karena belum ada izin going concern itu, yang terjadi, karyawan pada saat ini sudah tidak bekerja disebabkan karena tidak ada bahan baku untuk membuat produksi itu. Nah sebagian yang masih bekerja adalah menyelesaikan atau bahan baku yang masih ada masih bisa dikerjakan,” kata Slamet, saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/12/2024).

Perusahaan belum mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK), tetapi proses pailit membuat Sritex menghadapi kendala dalam memperoleh bahan baku, sehingga aktivitas operasional tidak berjalan secara maksimal.

Slamet menyebutkan, sekitar 15.000 karyawan dari empat perusahaan dalam grup Sritex terkena dampak situasi ini.

“Yang total karyawannya (Grup Sritex) kan sebesar 50 ribu itu. Jadi, yang terdampak itu empat perusahaan, sekitar 15 ribu karyawan,” ujar Slamet.

Baca Juga :  663 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Demo di Patung Kuda

Perusahaan tersebut mencakup Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya. Sebagai salah satu karyawan PT Sinar Pantja Djaja, Slamet juga merasakan dampak pailit ini.

Beberapa karyawan yang sudah tidak memiliki pekerjaan utama diminta membantu tugas-tugas lain, seperti membersihkan pabrik, sementara sebagian lainnya dirumahkan.

Berita Terkait

Garuda Indonesia Tambah 341 Penerbangan dan 1,9 Juta Kursi untuk Mudik Lebaran
Isuzu Gelar Mudik Gratis 2025 untuk Sopir dan Mekanik, Fasilitas Diperluas
Brimob Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Bantu Korban Banjir di Bekasi
Polisi Selidiki Kasus Kematian Mahasiswa UKI Diduga Akibat Pengeroyokan, Sempat Ada Pesta Miras
Wali Kota Bekasi Ungkap Obrolan dengan Pramono Anung Terkait Banjir
Hujan Deras Picu Banjir dan Tanah Longsor di Kota Sukabumi, 7 Lokasi Terdampak
Dokter Detektif Dilaporkan ke Polisi Usai Unggahan Ratu Flexing di Media Sosial
Seorang Pria Ditangkap atas Pembunuhan Driver Ojol di Bekasi Timur

Berita Terkait

Friday, 7 March 2025 - 09:23 WIB

Isuzu Gelar Mudik Gratis 2025 untuk Sopir dan Mekanik, Fasilitas Diperluas

Friday, 7 March 2025 - 09:19 WIB

Brimob Polri Dirikan Dapur Lapangan 24 Jam untuk Bantu Korban Banjir di Bekasi

Friday, 7 March 2025 - 09:12 WIB

Polisi Selidiki Kasus Kematian Mahasiswa UKI Diduga Akibat Pengeroyokan, Sempat Ada Pesta Miras

Friday, 7 March 2025 - 09:07 WIB

Wali Kota Bekasi Ungkap Obrolan dengan Pramono Anung Terkait Banjir

Friday, 7 March 2025 - 09:01 WIB

Hujan Deras Picu Banjir dan Tanah Longsor di Kota Sukabumi, 7 Lokasi Terdampak

Berita Terbaru

Orang berpuasa (Dok. Ist)

Lifestyle

6 Adab Berpuasa Menurut Imam Ghazali agar Ibadah Lebih Bermakna

Friday, 7 Mar 2025 - 09:40 WIB