SwaraWarta.co.id – PT. Transjakarta didirikan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta sekaligus memberikan pelayanan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Sebagai perusahaan dengan armada transportasi umum yang besar, PT. Transjakarta menghadapi berbagai risiko yang dapat memengaruhi operasional dan pelayanan mereka.
Manajer Risiko di PT. Transjakarta memiliki tanggung jawab besar untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko tersebut dengan cara yang tepat. Langkah-langkah ini penting untuk menghindari atau meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi. Artikel ini akan membahas metode yang dapat digunakan oleh PT. Transjakarta untuk mengurangi risiko kerugian.
Soal Lengkap:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PT. Transjakarta sengaja didirikan oleh pemerintah untuk mengurangi kemacetan Jakarta dengan memberi pelayanan transportasi kepada masyarakat.
Dengan armada angkutan umum yang begitu besar, Manajer Risiko PT. Transjakarta harus mampu mengendalikan risiko dengan baik.
Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat dihindari atau diminimumkan.
Setelah melakukan identifikasi dan mengukur risiko, selanjutnya Manajer PT. Transjakarta memilih cara pengendalian risiko yang sesuai dengan sifat objek yang terkena risiko.
Pertanyaan:
Menurut Anda metode apa saja yang tepat bagi PT. Transjakarta untuk meminimumkan risiko kerugian?
Jawaban:
Jenis-Jenis Risiko yang Dihadapi PT. Transjakarta
Sebelum memilih metode pengendalian risiko, penting untuk memahami jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi:
- Risiko Operasional
- Kecelakaan kendaraan.
- Kerusakan teknis pada armada.
- Keterlambatan jadwal akibat kemacetan atau kondisi jalan.
- Risiko Keuangan
- Kenaikan biaya operasional, seperti bahan bakar dan perawatan kendaraan.
- Penurunan pendapatan akibat jumlah penumpang yang menurun.
- Risiko Sumber Daya Manusia
- Kurangnya pelatihan untuk pengemudi.
- Ketidakpuasan karyawan yang dapat berdampak pada kualitas pelayanan.
- Risiko Lingkungan
- Dampak polusi udara dari armada bus.
- Cuaca ekstrem yang dapat mengganggu operasional.
- Risiko Keamanan dan Keselamatan
- Ancaman tindak kriminal terhadap penumpang atau aset perusahaan.
- Ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan.
Metode Pengendalian Risiko yang Tepat
Setelah mengidentifikasi dan mengukur risiko, Manajer Risiko di PT. Transjakarta dapat memilih metode pengendalian yang sesuai. Berikut adalah beberapa metode yang efektif:
1. Pencegahan (Risk Prevention)
Metode ini bertujuan untuk mencegah risiko sebelum terjadi. Contoh upaya yang dapat dilakukan:
- Perawatan Rutin Armada: Melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada kendaraan untuk mencegah kerusakan teknis.
- Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan berkala kepada pengemudi dan staf untuk meningkatkan kompetensi dan kesadaran akan keselamatan.
- Peningkatan Sistem Keamanan: Memasang kamera pengawas (CCTV) di dalam bus dan halte untuk mengurangi tindak kriminal.
2. Mitigasi (Risk Mitigation)
Metode ini bertujuan untuk mengurangi dampak risiko jika terjadi. Langkah-langkahnya meliputi:
- Penggunaan Teknologi GPS: Memantau posisi armada secara real-time untuk menghindari keterlambatan dan mengoptimalkan rute.
- Penambahan Fasilitas Keselamatan: Menyediakan alat pemadam kebakaran dan pintu darurat pada setiap bus.
- Asuransi Armada: Mengasuransikan kendaraan untuk menutupi kerugian akibat kecelakaan atau kerusakan.
3. Transfer Risiko (Risk Transfer)
Metode ini melibatkan pengalihan risiko kepada pihak ketiga. Contohnya:
- Kerjasama dengan Perusahaan Asuransi: Mengasuransikan seluruh armada dan tanggung jawab pihak ketiga.
- Outsourcing: Mengalihkan beberapa tugas operasional kepada pihak lain yang lebih kompeten, seperti layanan perawatan kendaraan.
4. Retensi Risiko (Risk Retention)
PT. Transjakarta dapat memilih untuk menanggung risiko tertentu yang dianggap kecil atau memiliki dampak minimal. Namun, langkah ini perlu disertai persiapan dana cadangan untuk menanggulangi potensi kerugian.
5. Diversifikasi Risiko
Mengurangi risiko dengan cara mendiversifikasi layanan. Contohnya:
- Menyediakan berbagai jenis rute dan armada, seperti bus listrik yang ramah lingkungan.
- Mengembangkan layanan berbasis teknologi, seperti aplikasi pemesanan tiket online.
Contoh Penerapan Metode Risiko pada PT. Transjakarta
- Kecelakaan Kendaraan:
- Pencegahan: Pelatihan berkala untuk pengemudi.
- Mitigasi: Menyediakan layanan tanggap darurat.
- Penurunan Pendapatan:
- Diversifikasi: Menawarkan layanan premium dengan fasilitas tambahan.
- Cuaca Ekstrem:
- Transfer Risiko: Mengasuransikan kerusakan akibat bencana alam.
Kesimpulan
Manajemen risiko yang efektif sangat penting bagi PT. Transjakarta untuk memastikan operasional yang aman dan efisien. Dengan menerapkan metode pencegahan, mitigasi, transfer risiko, retensi, dan diversifikasi, perusahaan dapat meminimalkan risiko kerugian dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.