SwaraWarta.co.id – Sebagai informasi hasil penelitian BMKG melalui Stasiun Klimatologi Aceh memprediksi bahwa wilayah Zona Musim (ZOM) Aceh tiga dan empat akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya hingga akhir Desember 2024.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Aceh, Muhajir, di Banda Aceh, Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan analisis prakiraan musim hujan tahun 2024/2025, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Desember, khususnya di wilayah ZOM Aceh tiga dan empat.
Muhajir menjelaskan bahwa wilayah ZOM Aceh tiga mencakup bagian timur Kabupaten Bireuen, bagian utara Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, serta bagian utara Aceh Timur.
Sementara itu, ZOM Aceh empat meliputi bagian timur Aceh Utara, bagian utara Aceh Timur, Kota Langsa, dan bagian utara Aceh Tamiang.
Menurut Muhajir, wilayah-wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami sifat hujan “di atas normal”.
Istilah ini merujuk pada curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata historis, dengan angka melebihi 115 persen dari curah hujan normal.
Ia menjelaskan bahwa sifat hujan ditentukan berdasarkan pola curah hujan di suatu wilayah dalam periode tertentu.
Perhitungan ini dilakukan dengan membandingkan jumlah curah hujan yang tercatat dengan rata-rata curah hujan pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, jika rata-rata curah hujan di suatu wilayah pada bulan Januari adalah 100 mm, sementara pada Januari 2014 tercatat 160 mm, maka sifat hujan di wilayah tersebut dikategorikan “di atas normal”.
Muhajir juga menambahkan bahwa sifat hujan terbagi menjadi tiga kategori utama: normal (85–115 persen dari rata-rata), di atas normal (lebih dari 115 persen), dan di bawah normal (kurang dari 85 persen).
Saat ini, seluruh wilayah Aceh sedang memasuki periode musim hujan. Beberapa wilayah bahkan mengalami musim hujan lebih awal dari biasanya.
Zona Musim (ZOM) 9, yang mencakup Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Aceh Timur, mulai mengalami musim hujan sejak Mei 2024.
Sementara itu, wilayah ZOM dua dan tiga, yang meliputi Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar, memasuki musim hujan pada Oktober 2024.
Muhajir menyebutkan bahwa wilayah pesisir pantai utara-timur Aceh diperkirakan akan mengalami musim hujan hingga Februari 2025.
Adapun wilayah tengah serta pesisir barat-selatan Aceh akan menghadapi musim hujan sepanjang tahun, dengan durasi mencapai 30 dasarian atau sekitar 10 bulan.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah yang diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat mempersiapkan langkah mitigasi guna meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.
Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat Aceh untuk mempersiapkan diri menghadapi musim hujan yang lebih intens dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya.
Dengan adanya prediksi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siaga dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan.***