SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa Polda Sumatera Utara mengambil langkah untuk memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban tragedi pembunuhan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Tim trauma healing dari Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sumut mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan moral kepada mereka yang tengah dirundung duka mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban, baik secara hukum maupun psikologis.
Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral institusi kepolisian sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.
Menurut Hadi, dukungan penuh akan terus diberikan hingga keluarga korban mendapatkan keadilan dan ketenangan.
Ia menambahkan bahwa kasus ini menjadi perhatian utama Polda Sumut karena dampaknya yang sangat menyayat hati.
Polda Sumut juga memastikan bahwa pelaku akan diproses secara hukum dengan tegas dan adil.
Polda Sumut menilai bahwa tragedi ini bukan hanya sekadar kasus kriminal biasa, tetapi juga memengaruhi psikologis masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, langkah trauma healing yang dilakukan diharapkan dapat membantu keluarga korban dan masyarakat untuk pulih dari dampak psikologis yang ditimbulkan.
Selain itu, masyarakat setempat memberikan apresiasi atas langkah proaktif Polda Sumut.
Kehadiran tim trauma healing dianggap sebagai bukti nyata kepedulian pihak kepolisian terhadap warga yang menjadi korban tragedi.
Masyarakat juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sementara itu, Polrestabes Medan berhasil mengungkap motif di balik aksi keji yang dilakukan oleh pelaku berinisial RS (40).
Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku diduga nekat melakukan penikaman terhadap tiga anak karena merasa sakit hati akibat sering diejek oleh para korban.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Anhar Arlia Rangkuti, menjelaskan bahwa tindakan pelaku menyebabkan dua anak balita, yakni DS (2) dan OS (3), meninggal dunia akibat luka tikam di bagian perut dan dada.
Sementara itu, kakak mereka, NOS (6), saat ini masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kejadian tragis ini berlangsung pada Senin, 9 Desember, sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut keterangan polisi, pelaku yang merasa terhina oleh ejekan korban akhirnya melampiaskan amarahnya dengan menyerang ketiga anak tersebut.
Polrestabes Medan menegaskan bahwa pelaku akan dijerat dengan pasal-pasal berat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pihak kepolisian juga menyatakan bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara serius untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarganya.
Masyarakat berharap agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.
Mereka juga mengapresiasi langkah Polda Sumut yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga memberikan perhatian pada aspek psikologis para korban dan keluarganya.
Dukungan moral dan psikologis yang diberikan Polda Sumut melalui program trauma healing menjadi langkah penting dalam upaya pemulihan keluarga korban.
Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga hadir untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Dengan komitmen penuh untuk menyelesaikan kasus ini, Polda Sumut berharap dapat memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban serta membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.***