SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa jumlah kendaraan yang melintasi Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, menuju Jawa mengalami lonjakan signifikan pada Minggu, 22 Desember 2024.
Kenaikan ini terjadi seiring dengan mendekatnya Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PT ASDP Indonesia Ferry, melalui Corporate Secretary Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa mengalami peningkatan hingga 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Puncak arus kendaraan diperkirakan akan terjadi pada tanggal 22 hingga 23 Desember, yang merupakan periode kritis menjelang liburan.
Meskipun ada kenaikan arus kendaraan yang meninggalkan Bali, jumlah kendaraan yang masuk ke Bali dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur justru tercatat menurun hingga 33 persen.
Meningkatnya arus kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk memicu PT ASDP Indonesia Ferry untuk mengoptimalkan fasilitas dan sarana prasarana yang ada di pelabuhan, guna memastikan kelancaran arus penyeberangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan, PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan 30 kapal yang akan beroperasi dengan sistem bongkar muat yang dipercepat, terutama saat volume kendaraan yang masuk ke pelabuhan meningkat tajam.
Langkah ini diambil untuk menghindari kemacetan panjang di pelabuhan yang sering terjadi selama musim liburan.
Selain itu, penataan lahan juga dilakukan di wilayah Bulusan, Banyuwangi, untuk memisahkan truk dan kendaraan penumpang yang menggunakan layanan kapal ro-ro (LCM).
Hal ini diharapkan dapat memperlancar proses penyeberangan.
Selain itu, PT ASDP Indonesia Ferry juga melakukan pengalihan jalur lintasan untuk mengurangi kepadatan kendaraan barang di Pelabuhan Ketapang.
Pengalihan ini mengarahkan kendaraan barang menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo menuju Lombok, yang diharapkan dapat mengurangi beban di Pelabuhan Ketapang.
Di sisi lain, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi cuaca di Selat Bali, bekerja sama dengan BMKG untuk memastikan keselamatan penyeberangan.
Mengingat cuaca yang sering berubah-ubah, Yani mengimbau agar pengendara sepeda motor membawa jas hujan, mengingat hujan lebat yang datang tiba-tiba bisa terjadi kapan saja.
Untuk menghindari antrean panjang, pihaknya juga menyarankan agar penumpang memilih waktu penyeberangan di pagi hingga sore hari.
Sebab, arus kendaraan cenderung padat mulai pukul 18.00 hingga tengah malam.
Selain itu, penumpang juga diminta untuk membeli tiket H-1 sebelum keberangkatan, karena penjualan tiket langsung di lokasi pelabuhan sudah tidak lagi dilayani.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kepadatan dan memperlancar proses keberangkatan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, PT ASDP Indonesia Ferry berharap arus penyeberangan selama periode Nataru 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semua penumpang dan pengendara.***