SwaraWarta.co.id – Modernisasi adalah proses perubahan menuju kehidupan yang lebih maju. Proses ini melibatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pola pikir dan perilaku manusia. Meski demikian, tidak semua masyarakat di Indonesia dapat dikategorikan sebagai masyarakat modern. Artikel ini akan membahas alasan mengapa masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya mengalami modernisasi, berdasarkan unsur-unsur modernisasi.
Soal Lengkap:
Modernisasi mengandung unsur:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1) perubahan yang bergerak maju secara linier;
2) adanya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan;
3) didukung dengan adanya perkembangan teknologi di berbagai kehidupan manusia; dan
4) mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia yang berusaha mengejar kehidupan yang lebih maju dan modern.
Mengacu pada unsur-unsur modernisasi tersebut, menurut Anda apakah masih masyarakat di Indonesia yang belum dapat dikatakan sebagai masyarakat modern? Jangan lupa cantumkan sumber referensinya!
Jawaban:
Apa Itu Modernisasi?
Modernisasi mengacu pada perubahan yang mengarah pada kehidupan yang lebih maju, dengan beberapa ciri utama:
- Perubahan Linier: Proses perubahan yang terus bergerak maju tanpa mundur.
- Pengaruh Ilmu Pengetahuan: Perkembangan ilmu menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat.
- Kemajuan Teknologi: Teknologi berperan penting dalam mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia.
- Perubahan Pola Pikir: Pola pikir masyarakat berubah ke arah yang lebih rasional dan terbuka terhadap inovasi.
Namun, modernisasi tidak selalu berjalan merata di semua wilayah dan lapisan masyarakat.
Masyarakat Indonesia yang Belum Modern
1. Masyarakat Tradisional di Daerah Terpencil
Beberapa masyarakat di daerah pedalaman atau terpencil, seperti di Papua atau pedalaman Kalimantan, masih hidup dengan cara tradisional. Mereka belum sepenuhnya tersentuh oleh kemajuan teknologi atau perubahan pola pikir modern.
Contoh:
- Kehidupan suku adat yang masih bergantung pada alam dan menjalankan tradisi leluhur.
- Minimnya akses pendidikan dan teknologi, sehingga ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan baik.
2. Keterbatasan Akses Teknologi
Teknologi adalah salah satu pilar modernisasi. Namun, masih ada masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap listrik, internet, atau perangkat digital. Faktor ini membatasi kemampuan mereka untuk berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Fakta:
- Menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika, beberapa daerah di Indonesia masih masuk kategori blank spot (tidak terjangkau internet).
3. Pola Pikir yang Masih Konservatif
Modernisasi juga menyangkut perubahan pola pikir. Namun, sebagian masyarakat masih memegang teguh cara berpikir yang konservatif, menolak perubahan, atau skeptis terhadap ilmu pengetahuan baru.
Contoh:
- Penolakan terhadap program kesehatan modern, seperti vaksinasi.
- Masih percaya pada praktik-praktik tradisional yang tidak berbasis ilmu pengetahuan.
4. Ketimpangan Pendidikan
Pendidikan adalah kunci utama modernisasi. Namun, akses pendidikan yang tidak merata menyebabkan sebagian masyarakat tetap tertinggal.
Statistik:
- Data BPS menunjukkan bahwa angka buta huruf masih tinggi di beberapa wilayah terpencil.
Mengapa Modernisasi Belum Merata?
Beberapa alasan mengapa modernisasi belum merata di Indonesia:
- Faktor Geografis: Indonesia adalah negara kepulauan dengan medan yang sulit dijangkau di beberapa daerah.
- Ketimpangan Ekonomi: Kesenjangan antara kota besar dan pedesaan membuat akses terhadap teknologi dan pendidikan berbeda.
- Faktor Budaya: Beberapa masyarakat memilih untuk mempertahankan tradisi sebagai bentuk identitas budaya.
- Minimnya Infrastruktur: Kurangnya infrastruktur dasar seperti listrik, jalan, dan internet menghambat modernisasi.
Apakah Modernisasi Harus Dipaksakan?
Modernisasi bukan berarti meninggalkan tradisi atau budaya. Sebaliknya, modernisasi yang ideal adalah yang mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal, sambil tetap terbuka terhadap perubahan yang membawa kemajuan.
Contoh:
- Pemberdayaan masyarakat adat dengan teknologi yang ramah lingkungan.
- Integrasi pendidikan modern dengan nilai-nilai lokal.
Kesimpulan
Masih ada masyarakat di Indonesia yang belum dapat dikatakan sebagai masyarakat modern. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses teknologi, pendidikan, dan pola pikir yang konservatif. Meski demikian, modernisasi tidak harus menjadi proses yang memaksa. Dengan pendekatan yang inklusif dan menghargai budaya lokal, modernisasi dapat diterapkan secara merata di seluruh Indonesia.