SwaraWarta.co.id – Perpaduan antara agama dan politik sering menjadi topik hangat di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, isu ini kerap menimbulkan diskusi panjang, baik di ruang publik maupun di media sosial.
Agama, sebagai pedoman hidup, seharusnya menjadi pemersatu umat. Namun, realitas menunjukkan bahwa perbedaan pandangan politik justru seringkali memicu perpecahan, bahkan di kalangan umat Islam sendiri.
Bagaimana seharusnya seorang Muslim menyikapi perbedaan politik ini? Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut dengan merujuk pada dalil Al-Quran dan hadis, sehingga dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan berpolitik tanpa mengorbankan persatuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertanyaan:
Agama dan politik belakangan menjadi daya tarik tersendiri di Indonesia, pada fungsinya agama ialah pemersatu, namun yang terjadi belakangan ini ialah karena perbedaan politik umat muslim menjadi terpecah, bagaimana menurut anda tentang hal tersebut? Jelaskan dengan menggunakan dalil baik Al- Quran maupun hadits!
Jawaban:
Agama dan Politik: Haruskah Berjalan Bersama?
Secara konseptual, Islam tidak memisahkan antara agama dan politik. Politik dalam Islam adalah bagian dari ajaran agama yang bertujuan mewujudkan keadilan, kemaslahatan, dan kesejahteraan bagi umat manusia. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semua, termasuk dalam ranah politik. Dengan kata lain, politik yang dilakukan seorang Muslim seharusnya membawa manfaat, menjaga persatuan, dan tidak menjadi alat pemecah belah.
Fenomena Perpecahan karena Politik
Dalam beberapa tahun terakhir, perbedaan pilihan politik sering menjadi penyebab konflik di tengah umat Islam. Tak jarang, persaudaraan antar-Muslim renggang hanya karena berbeda pandangan politik.
Padahal, Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh membiarkannya dalam kesulitan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) di atas segala perbedaan, termasuk perbedaan politik.
Panduan Al-Quran dan Hadis dalam Menyikapi Politik
Agar tidak terjebak dalam konflik, umat Islam dapat menjadikan beberapa dalil berikut sebagai panduan:
1. Menjaga Persatuan Umat
Allah SWT berfirman:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.”
(QS. Ali Imran: 103)
Ayat ini menyerukan umat Islam untuk tetap bersatu dalam bingkai agama Islam, meskipun ada perbedaan dalam pandangan politik.
2. Menghindari Fitnah dan Permusuhan
Dalam politik, fitnah sering digunakan sebagai alat untuk menjatuhkan lawan. Namun, Islam dengan tegas melarang hal ini. Rasulullah SAW bersabda:
“Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.”
(QS. Al-Baqarah: 191)
Seorang Muslim wajib menghindari ucapan dan tindakan yang dapat menimbulkan fitnah, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berpolitik.
3. Memilih Pemimpin yang Amanah dan Adil
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”
(HR. Bukhari)
Dalam konteks politik, seorang Muslim harus memilih pemimpin yang memiliki integritas, amanah, dan kompetensi, tanpa terpengaruh oleh faktor emosional atau provokasi.
4. Mengutamakan Musyawarah
Islam mengajarkan pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan. Allah SWT berfirman:
“…dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”
(QS. Asy-Syura: 38)
Musyawarah adalah cara untuk mencapai kesepakatan yang adil dan bijaksana, sehingga perbedaan pandangan politik tidak menjadi alasan untuk bermusuhan.
Tips Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan Politik
Agar perbedaan politik tidak memecah belah umat, berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:
- Fokus pada Kesamaan Tujuan: Ingat bahwa tujuan utama politik adalah kebaikan bersama, bukan kemenangan pribadi atau kelompok tertentu.
- Hindari Ujaran Kebencian: Jangan mudah terprovokasi oleh berita hoaks atau kampanye negatif.
- Bijak di Media Sosial: Gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, bukan untuk memperkeruh suasana.
- Tetap Bersaudara: Ingatlah bahwa persaudaraan sesama Muslim lebih penting daripada perbedaan pilihan politik.
Kesimpulan
Agama dan politik dalam Islam adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Namun, perbedaan dalam pandangan politik tidak boleh menjadi alasan untuk merusak persatuan umat. Al-Quran dan hadis memberikan panduan jelas tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, menghindari fitnah, dan mengutamakan musyawarah.
Dengan menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman, umat Muslim dapat berkontribusi dalam politik tanpa kehilangan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan