SwaraWarta.co.id – Diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia,
termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), aman selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepastian ini disampaikan oleh Bahlil saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Dalam keterangannya, Bahlil menyatakan bahwa stok BBM hasil produksi Pertamina mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 21 hari ke depan.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan BBM, terutama bagi yang berencana mudik atau merayakan Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga 12 Desember 2024, stok berbagai jenis BBM menunjukkan angka yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian.
Untuk Pertalite RON 90, stok tercatat sebesar 1.525.308 kiloliter (KL), dengan rata-rata penyaluran harian atau daily offtake thruput (DOT) sebesar 82.572 KL.
Jumlah ini diproyeksikan dapat mencukupi kebutuhan selama 18 hari ke depan.
Sementara itu, stok Pertamax RON 92 mencapai 416.885 KL, dengan penyaluran harian sebesar 20.256 KL, yang mampu memenuhi kebutuhan hingga 20 hari.
Untuk Pertamax Turbo RON 95, stok tercatat sebesar 26.342 KL, dengan rata-rata penyaluran harian sebesar 808 KL. Dengan demikian, ketersediaannya dapat mencukupi hingga 32 hari.
Jenis BBM lain, seperti Solar CN 48, juga menunjukkan angka yang memadai. Stok Solar tercatat sebesar 1.584.938 KL dengan penyaluran harian sebesar 94.611 KL, sehingga dapat mencukupi kebutuhan selama 16 hari.
Sementara itu, Pertamax Dex CN 53 memiliki stok sebesar 61.490 KL, dengan penyaluran harian 1.665 KL, yang cukup untuk 36 hari.
Di sektor avtur dan kerosene, stok juga dinyatakan aman. Total ketersediaan kedua jenis bahan bakar tersebut mencapai 469.750 KL, dengan rata-rata penyaluran harian sebesar 14.629 KL.
Dengan angka tersebut, kebutuhan konsumsi dapat dipenuhi hingga 32 hari.
Bahlil menekankan bahwa pemerintah dan Pertamina telah melakukan langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran distribusi BBM, khususnya ke wilayah-wilayah terpencil.
Hal ini menjadi prioritas untuk menghindari kelangkaan selama periode libur panjang yang biasanya disertai peningkatan mobilitas masyarakat.
Dengan proyeksi stok yang cukup hingga beberapa minggu ke depan, Bahlil menyatakan optimisme bahwa kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi tanpa hambatan.
Ia juga mengapresiasi upaya Pertamina dalam menjaga stabilitas pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia.
Ketersediaan BBM yang memadai ini diharapkan dapat memberikan rasa tenang bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau merayakan Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah terus memantau perkembangan kebutuhan energi di lapangan untuk memastikan tidak ada gangguan selama periode libur panjang ini.***