Isu Dipaksa Belajar Tidak Benar Pada Tragedi Pembunuhan di Lebak Bulus

- Redaksi

Tuesday, 3 December 2024 - 20:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Disebutkan, Polisi menegaskan bahwa alasan anak berinisial MAS (14) melakukan tindakan tragis terhadap ayahnya, APW, dan neneknya, RM, bukan karena dipaksa untuk belajar, meskipun isu tersebut sempat beredar luas di masyarakat.

Menurut keterangan AKP Nurma Dewi, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, MAS mengaku tidak merasa tertekan saat belajar.

Penjelasan ini didapat setelah kondisi anak tersebut mulai stabil dan ceria.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nurma menyampaikan bahwa, meskipun ada dorongan dari orang tuanya untuk belajar, MAS menyatakan dirinya menikmati proses belajar tersebut.

Anak tersebut juga mengungkapkan bahwa kegiatan belajar justru menjadi cara baginya untuk meningkatkan pengetahuan.

Dalam pandangannya, belajar adalah kunci untuk menjadi pintar, sehingga ia melakukannya dengan kesadaran dan kesenangan, bukan karena paksaan.

Baca Juga :  Dua Helikopter Siap Dioperasikan untuk Bantuan Logistik Pemilu 2024 di Papua

Polisi turut memeriksa ponsel MAS yang menjadi salah satu barang bukti dalam kasus ini.

Dari hasil pemeriksaan, penyidik tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan atau indikasi motif lain.

Ponsel tersebut hanya menunjukkan bahwa MAS sering mengakses materi pelajaran.

MAS juga dikabarkan terus mempertanyakan kondisi ayah, ibu, dan neneknya kepada polisi.

Dengan hati-hati, penyidik akhirnya menyampaikan kebenaran tentang apa yang terjadi.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, anak tersebut akhirnya dapat menerima kenyataan dan menyatakan penyesalannya.

Melalui pihak kepolisian, MAS menitipkan permohonan maaf kepada ibunya, yang juga menjadi korban dalam peristiwa tragis ini.

Ia berjanji akan terus mendoakan kesembuhan sang ibu.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dini hari, 30 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca Juga :  Puan Maharani: PDI Perjuangan Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dalam insiden tersebut, MAS diduga telah membunuh ayahnya beserta neneknya juga melukai ibunya, AP.

Seorang saksi yang merupakan petugas keamanan di perumahan tersebut, berinisial AP, mengungkapkan bahwa dirinya melihat MAS berjalan cepat meninggalkan lokasi kejadian.

Sebelumnya, petugas keamanan itu telah menerima laporan terkait pembunuhan di rumah korban. Karena merasa curiga, saksi kemudian memanggil MAS.

Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan motif utama di balik tindakan anak tersebut.

Meski tidak ada tanda-tanda tekanan atau masalah dari kebiasaan belajarnya, penyelidikan menyeluruh tetap dilakukan guna mengungkap kebenaran sepenuhnya.

Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental anak, meskipun tampaknya tidak ada tekanan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Persija Jakarta Raih Kemenangan 2-0 Atas PSIS Semarang dalam Laga Penuh Drama dan Kartu Merah

Lingkungan keluarga, kebiasaan yang diterapkan, dan hubungan emosional dalam keluarga tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan secara serius.

MAS kini berada di bawah pengawasan kepolisian untuk memastikan keselamatannya dan mendalami penyebab tindakan yang dilakukannya.

Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada ibu dari MAS yang masih dalam proses pemulihan akibat luka-luka yang dideritanya.

Dengan kejadian ini, masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap kondisi psikologis anak dan memastikan komunikasi yang baik dalam keluarga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.***

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB