Swarawarta.co.id – Polisi mengungkapkan bahwa hasil tes DNA terhadap bayi yang meninggal di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih menunjukkan bahwa bayi tersebut memang identik dengan ayahnya.
Meskipun demikian, Muhammad Rauf (27), ayah bayi tersebut yang sempat dicurigai terkait adanya pertukaran bayi, menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil tes DNA tersebut.
“Enggak puas, Pak,” kata Rauf dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rauf menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang membuatnya belum merasa puas, termasuk permintaannya terhadap hasil rekam medis dan rekaman CCTV yang terkait dengan kejadian tersebut.
“Dari awal mediasi sampai sekarang (belum dikasih). Setelah ini viral baru rumah sakit yang kasih pertanyaan ke saya,” kata dia.
Dia mengaku sudah meminta rekam medis tersebut pada saat mediasi pertama, namun merasa bahwa pihak rumah sakit tidak merespons dengan serius.
Rauf tidak menjelaskan secara rinci waktu mediasi pertama tersebut, namun diketahui bahwa mediasi tersebut dilakukan sebelum kasus ini viral pada awal Desember 2024.
Rauf menambahkan bahwa dia tidak ingin rekam medis bayinya dikirim ke tempat kerjanya, melainkan ingin mengambilnya langsung dari rumah sakit.
Namun, karena kasus ini sudah viral dan Rauf serta istrinya masih harus bekerja, mereka belum sempat mengambil berkas medis tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, menjelaskan bahwa pihak rumah sakit baru menawarkan rekam medis kepada keluarga bayi setelah mediasi ketiga berlangsung.
Jack mengungkapkan bahwa dia hadir langsung dalam proses mediasi tersebut, dan pada saat itu kasus sudah viral di media sosial.
“Tapi, permintaannya itu ya secara bilateral, saya minta, ‘Pak, bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data tiga yang disepakati (termasuk CCTV dan rekam medis),” ucap Jack dalam jumpa pers.
Namun, Jack tidak memberikan jawaban tegas apakah pihak rumah sakit telah menawarkan rekam medis sejak awal mediasi.
Dia hanya menegaskan bahwa rumah sakit telah mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan standar.