Harvey Moeis Akui Penyesalan: Rekomendasinya Sebabkan Helena Lim Terseret Kasus Korupsi Timah

- Redaksi

Friday, 6 December 2024 - 19:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Sidang kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan timah yang melibatkan pengusaha Harvey Moeis kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat, 6 Desember 2024.

Dalam persidangan tersebut, Harvey menyampaikan penyesalannya karena telah merekomendasikan Helena Lim, seorang crazy rich sekaligus bos PT Quantum Skyline Exchange (QSE), untuk terlibat dalam transaksi yang kini menjadi salah satu pokok perkara.

Harvey menjelaskan bahwa sekitar dua hingga tiga bulan setelah mencapai kesepakatan dengan pihak smelter, ia menerima permintaan dari Tamron—beneficial owner CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tamron meminta bantuan untuk menemukan money changer di Jakarta yang dapat memfasilitasi transaksi dana CSR.

Dalam kesaksiannya, Harvey menyebutkan bahwa Tamron sedang berada di Bangka saat itu, sehingga sulit mencari money changer yang sesuai di lokasi tersebut.

Baca Juga :  Vonis Hukuman Harvey Moeis Dikritik Publik, Kejagung Angkat Bicara

Namun, rekomendasi ini berujung pada konsekuensi serius. Helena Lim, yang sebelumnya dikenal sebagai pebisnis sukses dan crazy rich, kini turut menjadi terdakwa dalam kasus yang sama.

Harvey mengaku merasa bersalah karena tindakannya secara tidak langsung membuat Helena terseret ke dalam masalah hukum.

Jaksa dalam persidangan kemudian mempertanyakan alasan penggunaan money changer dalam mekanisme transaksi CSR yang diatur antara smelter swasta dan PT Timah.

Harvey menyebut bahwa keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan awal, dengan alasan transaksi dilakukan menggunakan mata uang dolar.

Dalam dakwaan yang dibacakan sebelumnya pada Rabu, 14 Agustus, Harvey Moeis disebut bertindak mewakili PT Refined Bangka Tin dalam kerja sama dengan PT Timah, yang merupakan perusahaan milik negara (BUMN).

Baca Juga :  Kasus Korupsi Timah: Saksi Ungkap Pembelian Porsche Mewah Senilai Rp13,18 Miliar oleh Harvey Moeis

Jaksa menyatakan bahwa kerja sama tersebut hanyalah kedok untuk memfasilitasi pengelolaan timah hasil tambang ilegal di wilayah PT Timah.

Selain itu, jaksa juga membeberkan bahwa kesepakatan sewa peralatan pemrosesan timah antara PT Timah dan lima smelter swasta dilakukan dengan harga yang jauh melampaui harga pokok produksi (HPP) smelter PT Timah.

Harvey dituding meminta pihak smelter menyisihkan sebagian keuntungan yang mereka peroleh untuk disalurkan sebagai dana CSR.

Namun, dana tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi pihak-pihak tertentu, termasuk Harvey sendiri dan Helena Lim.

Dalam persidangan, terungkap bahwa kerugian negara akibat praktik ini mencapai Rp 420 miliar.

Jaksa menuduh Harvey Moeis telah memperkaya dirinya sendiri dan Helena melalui aliran dana yang dimanipulasi.

Baca Juga :  Rumah Advokat di Bandar Lampung Diteror Bom Molotov, Polisi Selidiki

Selain dijerat pasal korupsi, Harvey juga menghadapi dakwaan tindak pidana pencucian uang (TPPU), sementara Helena dituduh menjadi pihak yang menampung dana hasil korupsi tersebut.

Dalam tuntutannya, jaksa meminta agar Helena dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

Saat dimintai tanggapan terkait kesaksian Tamron yang menyebut bahwa Harvey-lah yang menginisiasi penggunaan money changer milik Helena, Harvey tidak menyangkal.

Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab atas rekomendasi tersebut.

Persidangan kasus ini masih akan berlanjut untuk mendalami peran masing-masing terdakwa serta bukti-bukti yang telah diajukan.

Sementara itu, publik terus mengikuti perkembangan kasus yang melibatkan figur-figur terkenal, termasuk Harvey Moeis yang juga dikenal sebagai suami dari artis Sandra Dewi.***

Berita Terkait

Kementerian Agama Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
Banjir di Batang, Perjalanan Kereta Terganggu dan Alami Rekayasa Jalur
Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek
Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat
Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur
Polsek Matraman Gelar Patroli Cegah Kejahatan di Rumah Kosong Saat Mudik
Terjadi Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Kehilangan Akses ke Pengobatan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Fokus Perbaiki Infrastruktur Jalan, Hingga Ungkap Fakta Ini

Berita Terkait

Sunday, 30 March 2025 - 11:16 WIB

Kementerian Agama Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025

Saturday, 29 March 2025 - 08:39 WIB

Banjir di Batang, Perjalanan Kereta Terganggu dan Alami Rekayasa Jalur

Saturday, 29 March 2025 - 08:34 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek

Saturday, 29 March 2025 - 08:29 WIB

Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat

Saturday, 29 March 2025 - 08:25 WIB

Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur

Berita Terbaru

Cara Membuat Opor Ayam Santan

kuliner

Cara Membuat Opor Ayam Santan yang Gurih dan Lezat

Sunday, 30 Mar 2025 - 10:46 WIB