SwaraWarta.co.id – Di komunitas penggemar Rockstar Games, perayaan Natal tahun ini diwarnai oleh drama tak terduga yang melibatkan seorang pengguna anonim bernama FrankieLiberty.
Drama ini berpusat pada aksi protes FrankieLiberty terhadap seorang kolektor terkenal yang dikenal sebagai John Doe, yang dituduh memanfaatkan dokumen internal Rockstar untuk keuntungan pribadi melalui cara-cara yang meragukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun konflik ini mungkin tidak menarik perhatian di luar lingkaran penggemar berat Rockstar, metode protes yang dilakukan FrankieLiberty berhasil mencuri perhatian.
Mereka membagikan arsip besar berisi dokumen desain internal Rockstar dari awal tahun 2000-an, memberikan pandangan langka tentang proses pengembangan salah satu studio game paling tertutup di industri ini.
Dalam pernyataannya, FrankieLiberty mengkritik keras tindakan John Doe, menyebutnya sebagai “aktor buruk yang tidak bertanggung jawab” yang mengaku sebagai Robin Hood dari properti curian.
Menurut FrankieLiberty, John Doe telah memperoleh berbagai konten sensitif dari mantan pengembang Rockstar selama bertahun-tahun, termasuk aset dan dokumen rahasia.
Doe diduga berperan sebagai perantara untuk melindungi identitas para mantan pengembang tersebut.
FrankieLiberty juga mengungkap modus operandi Doe, yang diklaim sering menawarkan konten yang bukan miliknya dengan harga tinggi berdasarkan daftar serupa atau membeli barang dengan harga murah untuk dijual kembali dengan harga hingga sepuluh kali lipat.
Mereka menuduh kolektor ini sebagai pelaku perdagangan konten curian yang sebelumnya telah memicu kebocoran besar, seperti versi awal Manhunt 1 dan Manhunt 2.
Sebagai bentuk protes, FrankieLiberty merilis file yang berisi dokumen desain internal Rockstar dari dua dekade lalu.
Dokumen tersebut mencakup informasi tentang berbagai proyek, termasuk GTA: San Andreas, GTA: Advance, GTA: Vice City Stories, serta dokumen awal tentang proyek GTA Online yang bertanggal 2001.
Isi dokumen ini meliputi detail mekanika gameplay, misi, peta, interaksi karakter, hingga konsep awal mode online.
FrankieLiberty mengklaim bahwa file-file ini sebenarnya adalah “unggahan ulang dari dokumen milik John Doe,” yang berarti dokumen tersebut bukan kebocoran baru,
tetapi sudah tersedia untuk segelintir orang yang bersedia membayar untuk mengaksesnya.
Dengan membagikan dokumen ini secara publik, mereka berharap dapat mengungkap praktik tidak etis yang dilakukan oleh kolektor tersebut sekaligus memberikan manfaat bagi komunitas.
Dalam arsip yang dirilis, terdapat detail menarik tentang berbagai game ikonik Rockstar.
Misalnya, dokumen tentang San Andreas mengungkap mekanika pacar dalam game, misi tertentu, hingga tangkapan layar peta.
Sementara itu, dokumen tentang proyek GTA Online tahun 2001 membahas elemen gameplay, interaksi NPC, dan lingkungan dalam mode online yang direncanakan sejak lama.
Drama ini memunculkan diskusi hangat di komunitas penggemar Rockstar.
Di satu sisi, ada yang mengapresiasi langkah FrankieLiberty karena memberikan wawasan berharga tentang sejarah pengembangan game.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa pembocoran dokumen ini justru dapat merugikan Rockstar Games sebagai studio.
Bagaimanapun, drama ini menyoroti sisi gelap perdagangan konten video game yang jarang terungkap ke publik.***