SwaraWarta.co.id – Dari dunia bisnis dan perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dikabarkan akan melakukan perombakan susunan direksi menjelang akhir 2024.
Salah satu perubahan yang mencuri perhatian adalah kemungkinan Gregory Hendra Lembong menggantikan Jahja Setiaatmadja sebagai Direktur Utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jahja sendiri diproyeksikan akan menduduki posisi Presiden Komisaris BCA.
Gregory Hendra Lembong saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA, posisi yang telah diembannya sejak mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 April 2022.
Ia diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 untuk masa jabatan lima tahun.
Dalam perannya saat ini, Gregory bertanggung jawab atas pengawasan berbagai bidang strategis, termasuk supervisi Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi serta Direktur Transaksi Perbankan.
Selain itu, ia juga memimpin Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.
Di luar perannya di BCA, Gregory memantau perkembangan dua anak perusahaan penting, yaitu PT Central Capital Ventura yang bergerak di sektor modal ventura, dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital) yang berfokus pada layanan perbankan digital.
Gregory memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor perbankan, baik di dalam negeri maupun internasional.
Sebelum bergabung dengan BCA, ia menghabiskan beberapa tahun di PT Bank CIMB Niaga Tbk, di mana ia menjabat sebagai Chief Transformation Officer sejak Januari 2019.
Dalam peran ini, ia memimpin program transformasi dan strategi yang mencakup seluruh unit dan fungsi bank.
Sebelumnya, Gregory juga menjabat sebagai Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia pada 2018, serta CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia pada periode 2016-2018.
Di CIMB Niaga, ia memegang posisi Chief of Transaction Banking dari 2013 hingga 2018.
Sebelum bergabung dengan CIMB, Gregory memiliki pengalaman internasional yang kaya.
Ia pernah bekerja di J.P. Morgan Asia-Pasifik di Singapura sebagai Regional Head of Transaction Services, yang mencakup pengelolaan tunai, likuiditas, dan FX di kawasan Asia-Pasifik pada 2010-2013.
Ia juga pernah menduduki posisi strategis di Deutsche Bank London sebagai Global COO & Head of Business Development pada 2009-2010.
Karier perbankannya dimulai di Citibank pada 1994, di mana ia menghabiskan 15 tahun bekerja di berbagai posisi strategis di Asia dan Eropa.
Selama masa ini, Gregory bertanggung jawab atas pengembangan strategi dan manajemen produk.
Di balik kesuksesannya, Gregory memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat, dan melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar Magister Teknik Sistem Ekonomi dari Stanford University, Amerika Serikat.
Jika terpilih sebagai Direktur Utama, Gregory diharapkan dapat membawa inovasi baru ke dalam strategi BCA, terutama di tengah perkembangan pesat digitalisasi di sektor perbankan.
Dengan pengalaman panjangnya dalam transformasi digital, fintech, dan perbankan internasional, Gregory dipandang sebagai sosok yang tepat untuk memimpin BCA ke era baru.
Kabar mengenai perombakan direksi ini menandai babak baru dalam sejarah BCA. Gregory Hendra Lembong, dengan rekam jejak yang solid dan visi strategis,
tampaknya siap mengambil tongkat estafet kepemimpinan dari Jahja Setiaatmadja, yang telah memimpin BCA dengan sukses selama bertahun-tahun.***