SwaraWarta.co.id – Sistem pembelian dalam manajemen logistik dan operasi perusahaan sangat beragam. Dua metode yang paling sering dibahas adalah Just In Time (JIT) dan sistem konvensional.
Keduanya memiliki perbedaan mendasar yang memengaruhi cara perusahaan mengelola persediaan, efisiensi operasional, dan biaya produksi. Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan utama antara sistem pembelian JIT dan sistem konvensional secara sederhana dan terperinci.
PERTANYAAN:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Coba Saudara jelaskan perbedaan sistem pembelian JIT dan Konvensional!
JAWABAN:
Apa Itu Sistem Pembelian Just In Time (JIT)?
Sistem JIT adalah metode manajemen persediaan di mana bahan baku atau barang hanya dipesan dan diterima saat benar-benar dibutuhkan untuk proses produksi atau pengiriman.
Karakteristik Sistem JIT
- Minim Stok: Barang tidak disimpan dalam jumlah besar, sehingga mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan.
- Efisiensi Waktu: Proses pemesanan dilakukan tepat waktu untuk kebutuhan produksi.
- Fokus pada Kualitas: Pengiriman bahan baku sering dilakukan dalam batch kecil untuk memastikan kualitas barang tetap terjaga.
- Ketergantungan pada Pemasok: Sistem ini membutuhkan koordinasi yang baik dengan pemasok untuk memastikan bahan baku selalu tersedia tepat waktu.
Keuntungan Sistem JIT
- Mengurangi biaya penyimpanan.
- Meminimalkan risiko barang usang atau rusak.
- Memaksimalkan efisiensi operasional.
Kekurangan Sistem JIT
- Sangat bergantung pada kelancaran logistik.
- Rentan terhadap gangguan rantai pasok, seperti keterlambatan pengiriman.
Apa Itu Sistem Pembelian Konvensional?
Sistem konvensional adalah metode pembelian di mana perusahaan menyimpan bahan baku atau barang dalam jumlah besar di gudang sebagai cadangan untuk kebutuhan produksi atau penjualan.
Karakteristik Sistem Konvensional
- Persediaan Besar: Barang dibeli dan disimpan dalam jumlah besar untuk menghindari kekurangan stok.
- Keamanan Pasokan: Perusahaan selalu memiliki stok untuk kebutuhan mendesak.
- Pola Pemesanan Rutin: Pemesanan dilakukan secara berkala, tanpa mempertimbangkan kebutuhan langsung.
Keuntungan Sistem Konvensional
- Mengurangi risiko kehabisan stok.
- Memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan mendadak.
- Tidak terlalu bergantung pada kecepatan pemasok.
Kekurangan Sistem Konvensional
- Membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.
- Biaya penyimpanan lebih tinggi.
- Risiko barang usang atau rusak lebih besar.
Perbedaan Utama Antara Sistem JIT dan Konvensional
Aspek | Sistem JIT | Sistem Konvensional |
---|---|---|
Pola Pemesanan | Dilakukan sesuai kebutuhan langsung | Dilakukan secara rutin dan dalam jumlah besar |
Jumlah Persediaan | Stok minimal | Stok besar |
Ketergantungan Pemasok | Tinggi | Relatif rendah |
Biaya Penyimpanan | Rendah | Tinggi |
Risiko Barang Usang | Rendah | Tinggi |
Fleksibilitas Produksi | Rendah jika ada gangguan rantai pasok | Tinggi, lebih siap menghadapi lonjakan permintaan |
Kesimpulan
Sistem pembelian JIT dan konvensional masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
- JIT cocok untuk perusahaan yang ingin mengurangi biaya penyimpanan dan mampu menjaga hubungan erat dengan pemasok.
- Sistem konvensional lebih sesuai untuk perusahaan yang ingin memastikan ketersediaan barang setiap saat, meski dengan biaya penyimpanan yang lebih tinggi.
Memilih sistem yang tepat bergantung pada skala bisnis, jenis produk, dan tantangan logistik yang dihadapi perusahaan.