SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjuk Brigjen Nurul Azizah sebagai Direktur Tindak Pidana Perempuan, Anak, dan Perdagangan Orang (Dirtipid PPA-PPO) di Bareskrim Polri.
Penunjukan tersebut dituangkan dalam Surat Telegram bernomor ST/2775/XII/KEP./2024 yang dikeluarkan pada 29 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Surat tersebut ditandatangani oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo.
Dalam mutasi tersebut, Brigjen Nurul Azizah menggantikan Brigjen Desy Andriani yang telah memasuki masa pensiun.
Sebelumnya, Nurul menjabat sebagai Direktur Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri.
Posisi yang ditinggalkan Nurul kini akan diisi oleh Brigjen Endra Zulpan, yang sebelumnya berperan sebagai Dosen Kepolisian Utama Tingkat II.
Selain itu, Kapolri juga melakukan sejumlah penunjukan lain untuk memperkuat Direktorat PPA-PPO.
Kombes Rita Wulandari Wibowo diangkat sebagai Kepala Subdirektorat (Kasubdit) I pada Direktorat tersebut.
Sementara itu, jabatan Kasubdit II diberikan kepada Kombes Ganis Setyaningrum, dan posisi Kasubdit III dipercayakan kepada Kombes Amingga Meilana Primastito.
Kapolri sebelumnya telah menyampaikan rencananya untuk memperluas cakupan Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan, Anak, dan Perdagangan Orang (PPA-PPO).
Dalam sambutannya pada peluncuran Direktorat PPA-PPO di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, pada 17 Desember 2024, Kapolri mengungkapkan keinginannya agar unit ini tidak hanya beroperasi di tingkat Markas Besar Polri (Mabes),
tetapi juga dikembangkan hingga ke tingkat Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resor (Polres).
Kapolri menekankan pentingnya pengembangan unit ini untuk menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia.
Hal ini dinilai sejalan dengan upaya memberikan perlindungan maksimal kepada perempuan dan anak, serta menangani kasus perdagangan orang yang semakin kompleks.
Kapolri berharap keberadaan Direktorat PPA-PPO di tingkat Polda dan Polres dapat memberikan respons yang lebih cepat dan efektif terhadap kasus-kasus yang terjadi di daerah.
Dalam mutasi yang dilakukan, Kapolri juga menekankan pentingnya regenerasi dan penyegaran dalam tubuh Polri.
Penunjukan pejabat baru di Direktorat PPA-PPO diharapkan mampu membawa semangat baru dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan perempuan, anak, dan perdagangan manusia.
Sebagai Direktur Tindak Pidana PPA-PPO yang baru, Brigjen Nurul Azizah diharapkan dapat memimpin unit ini dengan inovasi dan strategi yang lebih baik.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan penegakan hukum, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
Dengan penunjukan ini, Direktorat PPA-PPO diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak, serta memberantas jaringan perdagangan manusia yang seringkali melibatkan sindikat internasional.
Kapolri juga mengingatkan bahwa keberhasilan Direktorat PPA-PPO tidak hanya bergantung pada kinerja di tingkat pusat, tetapi juga pada sinergi dan koordinasi yang baik dengan jajaran di tingkat daerah.
Penunjukan sejumlah pejabat baru di Direktorat PPA-PPO menjadi bagian dari upaya Polri untuk terus beradaptasi dengan tantangan zaman.
Dengan adanya struktur yang lebih kuat dan personel yang kompeten, Polri optimistis dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya kelompok yang rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan.***