Berdasarkan Hasil Survei Internal Perusahaan, 80% Karyawan Perusahaan yang Mengundurkan Diri ataupun Pensiun

- Redaksi

Friday, 20 December 2024 - 10:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merancang Sistem Pengembangan Karier yang Efektif untuk Meningkatkan Kepuasan Karyawan

Merancang Sistem Pengembangan Karier yang Efektif untuk Meningkatkan Kepuasan Karyawan

SwaraWarta.co.idBerdasarkan hasil survei internal perusahaan, sekitar 80% karyawan yang mengundurkan diri atau pensiun merasa kurang puas dengan perkembangan karier mereka di perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya masalah besar dalam sistem pengembangan karier yang ada. CEO dan jajaran pimpinan perusahaan pun memutuskan untuk menjadikan pembenahan sistem pengembangan karier sebagai fokus utama, dan menunjuk Chief People Officer (CPO) untuk menangani hal ini.

Namun, saat berdiskusi dengan CPO, diketahui bahwa hanya ada tiga orang di seluruh perusahaan yang memiliki pemahaman mendalam mengenai pengembangan karier. Ketiganya tersebar di berbagai departemen yang berbeda. CPO pun meminta untuk mengumpulkan mereka dan melakukan diskusi untuk merancang sistem pengembangan karier yang lebih efektif dan memberikan kepastian bagi karyawan. Artikel ini akan membahas bagaimana merancang sistem pengembangan karier yang efektif untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan mendukung tujuan perusahaan.

Soal:

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan hasil survei internal perusahaan, 80% karyawan perusahaan yang mengundurkan diri ataupun pensiun dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka kurang puas atau tidak puas terhadap karir mereka di perusahaan, CEO dan jajaran chief officers lainnya menginginkan agar pembenahan pengembangan karier menjadi fokus utama. Chief People Officer, beberapa hari kemudian, Chief People Officer berdiskusi dengan anda sebagai salah satu bawahannya mengenai hal tersebut, dari diskusi tersebut diketahui bahwa hanya 3 orang di seluruh perusahaan yang memiliki pemahaman mengenai pengembangan karier dan tersebar di berbagai departemen yang berbeda

Anda pun diberikan perintah untuk mengumpulkan ketiga orang tersebut dan melakukan diskusi dengan mereka, atasan anda meminta agar hasil diskusi tersebut untuk dijadikan usulan kepada jajaran chief officers, berikut penjelasan bagaimanakah cara perancangan sistem pengembangan karier yang efektif sehingga mampu memberikan kepastian pada sistem pengembangan karier di perusahaan

Baca Juga :  Hukum Arisan Menurut Islam: Pandangan Ulama dan Ketentuan Syariah

Jawaban:

Mengapa Sistem Pengembangan Karier Penting?

Sistem pengembangan karier yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan. Karyawan yang merasa berkembang di tempat kerjanya cenderung lebih termotivasi, produktif, dan tidak mudah berpindah ke perusahaan lain. Sebaliknya, ketidakpuasan terhadap pengembangan karier dapat menyebabkan tingginya tingkat turnover dan menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa sistem pengembangan karier yang diterapkan mampu memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang sesuai dengan tujuan karier mereka.

Langkah-Langkah Merancang Sistem Pengembangan Karier yang Efektif

1. Menganalisis Kebutuhan Karyawan dan Perusahaan

Langkah pertama dalam merancang sistem pengembangan karier yang efektif adalah dengan menganalisis kebutuhan karyawan dan perusahaan. Perusahaan harus memahami apa yang diinginkan karyawan dari pengembangan karier mereka. Apakah mereka mencari peluang untuk naik jabatan? Apakah mereka ingin mengembangkan keterampilan tertentu? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan survei atau wawancara untuk mengetahui harapan dan aspirasi karyawan.

Selain itu, perusahaan juga harus menganalisis tujuan jangka panjang mereka. Sistem pengembangan karier harus diselaraskan dengan visi dan misi perusahaan, sehingga keduanya dapat saling mendukung. Misalnya, jika perusahaan ingin menjadi pemimpin dalam teknologi, maka pengembangan karier yang difokuskan pada keterampilan teknis akan sangat relevan.

2. Membuat Jalur Karier yang Jelas

Salah satu keluhan utama karyawan yang merasa tidak puas dengan pengembangan karier adalah ketidakjelasan jalur karier. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk naik jabatan atau mengembangkan diri. Oleh karena itu, penting untuk membuat jalur karier yang jelas dan terstruktur di perusahaan.

Baca Juga :  Doa Memohon Pemimpin yang Baik agar Bangsa Terjamin, Terapkan Biar Pilkada Berjalan Lancar

Jalur karier ini dapat mencakup langkah-langkah yang harus diambil oleh karyawan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi atau peran yang lebih besar. Jalur ini harus mencakup pelatihan, pengalaman kerja, dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai setiap tahapan dalam karier mereka. Dengan jalur karier yang jelas, karyawan dapat merencanakan masa depan mereka di perusahaan dengan lebih baik.

3. Menyediakan Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Pengembangan keterampilan adalah salah satu komponen utama dalam sistem pengembangan karier. Karyawan harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kinerja mereka dan membantu mereka mencapai tujuan karier mereka. Pelatihan ini bisa berupa pelatihan teknis, keterampilan kepemimpinan, atau keterampilan interpersonal, tergantung pada kebutuhan karyawan dan perusahaan.

Perusahaan dapat menyediakan pelatihan melalui berbagai saluran, seperti workshop, kursus online, atau mentoring oleh senior. Penting untuk menyesuaikan jenis pelatihan dengan kebutuhan karyawan agar mereka merasa mendapatkan manfaat yang nyata dari pengembangan keterampilan tersebut.

4. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

Sistem pengembangan karier yang efektif juga harus mencakup umpan balik yang konstruktif dari atasan atau manajer. Umpan balik yang rutin membantu karyawan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan mereka dalam pengembangan karier. Umpan balik ini dapat mencakup aspek-aspek seperti kinerja, pencapaian tujuan, dan area yang perlu ditingkatkan.

Dengan umpan balik yang jelas, karyawan dapat mengetahui apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka untuk mencapai tujuan karier. Umpan balik juga memberikan rasa dihargai, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Baca Juga :  Mengapa Manajemen Rantai Pasokan Menjadi Sangat Penting pada Era Persaingan yang Semakin Ketat Saat Ini?

5. Membuka Peluang Promosi Internal

Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pengembangan karier adalah dengan memberikan peluang promosi internal. Karyawan yang memiliki kesempatan untuk naik jabatan di perusahaan akan merasa lebih termotivasi untuk bekerja keras dan berkontribusi lebih banyak. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa ada ruang bagi karyawan untuk berkembang dalam struktur organisasi.

Promosi internal juga menunjukkan bahwa perusahaan memberikan perhatian terhadap pengembangan karier karyawan, yang dapat meningkatkan loyalitas dan retensi.

6. Menjalin Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajemen sangat penting dalam sistem pengembangan karier. Karyawan harus merasa nyaman untuk mengungkapkan aspirasi karier mereka, serta menerima masukan mengenai pengembangan diri. Manajemen juga harus terbuka terhadap umpan balik dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu karyawan mencapai tujuan mereka.

7. Mengukur Efektivitas Sistem Pengembangan Karier

Setelah sistem pengembangan karier diterapkan, perusahaan perlu mengukur sejauh mana sistem tersebut efektif. Hal ini dapat dilakukan melalui survei kepuasan karyawan, wawancara exit, atau analisis data turnover karyawan. Dengan mengukur efektivitas sistem pengembangan karier, perusahaan dapat mengetahui apakah sistem yang diterapkan sudah memenuhi harapan karyawan atau perlu perbaikan lebih lanjut.

Kesimpulan

Merancang sistem pengembangan karier yang efektif adalah langkah penting untuk meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan di perusahaan. Dengan memahami kebutuhan karyawan, menciptakan jalur karier yang jelas, menyediakan pelatihan yang relevan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan membuka peluang promosi internal, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkembang bersama perusahaan.

Berita Terkait

Apakah Sholat Jumat Bisa Diganti dengan Sholat Dzuhur?
Apa Itu Pengertian Wawasan Nusantara? Simak Penjelasannya Berikut!
Riki Seorang Mahasiswa IPDN Menemukan Hp Merk Samsung di Kamar Mandi Toilet Kampus IPDN
Pembahasan Perusahaan ABC Adalah Produsen dan Pengecer Pakaian Olahraga yang Terkenal dengan Desain
Bagaimanakah Fungsi Pledio dalam Hukum Acara Pidana
Berikan Argumentasi Saudara, Bagaimanakah Keabsahan Penetapan Wali Pengampu Bagi Keluarga Bukan Sedarah Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Padang
Bagaimana Menurut HPI Cara Menentukan Status Personal Haruka Dalam Kasus Naturalisasi dan Perceraian Tersebut? Jelaskan dengan Argumen yang Mendalam!
Menurut Pendapat Saudara Sahkah Perjanjian Antara Tuan Kevin dan Herman? Berikan Argumentasi Anda Disertai Dasar Hukumnya!

Berita Terkait

Friday, 20 December 2024 - 15:05 WIB

Apakah Sholat Jumat Bisa Diganti dengan Sholat Dzuhur?

Friday, 20 December 2024 - 14:54 WIB

Apa Itu Pengertian Wawasan Nusantara? Simak Penjelasannya Berikut!

Friday, 20 December 2024 - 14:47 WIB

Riki Seorang Mahasiswa IPDN Menemukan Hp Merk Samsung di Kamar Mandi Toilet Kampus IPDN

Friday, 20 December 2024 - 10:35 WIB

Berdasarkan Hasil Survei Internal Perusahaan, 80% Karyawan Perusahaan yang Mengundurkan Diri ataupun Pensiun

Friday, 20 December 2024 - 10:25 WIB

Pembahasan Perusahaan ABC Adalah Produsen dan Pengecer Pakaian Olahraga yang Terkenal dengan Desain

Berita Terbaru

Apakah Sholat Jumat Bisa Diganti dengan Sholat Dzuhur?

Pendidikan

Apakah Sholat Jumat Bisa Diganti dengan Sholat Dzuhur?

Friday, 20 Dec 2024 - 15:05 WIB

Pengertian Wawasan Nusantara

Pendidikan

Apa Itu Pengertian Wawasan Nusantara? Simak Penjelasannya Berikut!

Friday, 20 Dec 2024 - 14:54 WIB