Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Selatan: Ribuan Rumah Rusak, Ribuan Warga Mengungsi

- Redaksi

Sunday, 15 December 2024 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat peningkatan jumlah rumah yang rusak akibat bencana hidrometeorologi di wilayah Cianjur Selatan.

Hingga saat ini, total rumah terdampak mencapai 3.098 unit, dengan 1.309 kepala keluarga yang terdiri dari 4.061 jiwa terpaksa mengungsi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, pada Minggu (15/12), menjelaskan bahwa jumlah pengungsi terus bertambah seiring dengan curah hujan yang masih tinggi serta pergerakan tanah yang semakin meluas.

Menurutnya, para pengungsi tersebar di 14 kecamatan yang terdampak bencana, yaitu Agrabinta, Pasirkuda, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Pagelaran, Leles, Naringgul, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.

BPBD mencatat bahwa dari total 3.098 rumah yang terdampak, 701 unit mengalami kerusakan berat, 835 unit rusak sedang, dan 1.562 unit rusak ringan.

Baca Juga :  Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Yaman U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Klik di Sini!

Bukan hanya itu, sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan, termasuk 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan juga 47 unit jembatan.

Fasilitas umum yang terdampak meliputi 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan.

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Cianjur masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak akibat bencana yang terjadi ini.

Proses pendataan tersebut dilakukan untuk memastikan data yang akurat sebelum diajukan sebagai dasar permohonan bantuan stimulan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Asep menambahkan, jumlah rumah rusak kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dengan proses pendataan yang masih berlangsung di belasan kecamatan terdampak.

Baca Juga :  Ikan Naik ke Permukaan Pantai Carita, BPBD Sebut Bukan jadi Petanda Bencana Alam

Dalam rangka penanganan darurat, BPBD telah mendirikan dapur umum di 14 kecamatan untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi.

Selain itu, gudang logistik juga telah dibangun di Kecamatan Sukanagara guna mempermudah distribusi bantuan ke berbagai lokasi pengungsian yang tersebar di wilayah selatan Cianjur.

Posko kesehatan juga telah didirikan untuk memberikan pelayanan medis kepada para pengungsi.

Pelayanan ini didukung oleh relawan kesehatan yang secara aktif mengunjungi lokasi pengungsian, termasuk tenda-tenda darurat, guna memastikan kebutuhan kesehatan para pengungsi terpenuhi.

BPBD terus memperbarui data dampak bencana hidrometeorologi ini agar bantuan yang diperlukan dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak.

Asep berharap, dengan adanya pendataan yang lebih akurat, proses bantuan dari pemerintah pusat dapat berjalan lancar sehingga para pengungsi dapat segera kembali ke rumah mereka.

Baca Juga :  Apakah LGBT Menular? Begini Faktanya!

Ia menegaskan bahwa bencana ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik pada rumah dan infrastruktur, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, BPBD bersama instansi terkait terus berupaya mempercepat proses pemulihan dan penanganan darurat di wilayah terdampak.

Dengan curah hujan yang masih tinggi, risiko bencana susulan seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah tetap menjadi perhatian utama.

Pemerintah daerah bersama dengan berbagai pihak terkait terus bersinergi untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada masyarakat yang terdampak.

Situasi ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah rawan seperti Cianjur Selatan.

Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pascabencana.***

Berita Terkait

Polisi Tetapkan 17 Tersangka dari Kasus Uang Palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Pengampunan Koruptor: Strategi Pemulihan Aset Negara, Bukan Pembebasan Hukum
Tragedi di Tol Pandaan-Malang: Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMP, Empat Korban Jiwa
Gunung Merapi Ditutup Sementara: Ancaman Aktivitas Vulkanik dan Risiko Bencana
Menjelang Liburan Natal dan Tahun Baru, Bandara Ahmad Yani Semarang Siap Sambut Pemudik
Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi Tata Niaga Timah
KPK Dalami Dugaan Korupsi Izin Usaha Pertambangan di Kalimantan Timur
Sikap “Mencla-Mencle” PDIP Soal Kenaikan PPN Dikritik Golkar

Berita Terkait

Monday, 23 December 2024 - 21:07 WIB

Polisi Tetapkan 17 Tersangka dari Kasus Uang Palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Monday, 23 December 2024 - 20:24 WIB

Pengampunan Koruptor: Strategi Pemulihan Aset Negara, Bukan Pembebasan Hukum

Monday, 23 December 2024 - 20:15 WIB

Tragedi di Tol Pandaan-Malang: Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMP, Empat Korban Jiwa

Monday, 23 December 2024 - 19:43 WIB

Gunung Merapi Ditutup Sementara: Ancaman Aktivitas Vulkanik dan Risiko Bencana

Monday, 23 December 2024 - 19:35 WIB

Menjelang Liburan Natal dan Tahun Baru, Bandara Ahmad Yani Semarang Siap Sambut Pemudik

Berita Terbaru