Swarawarta.co.id – Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya menangani masalah kekeringan yang hampir setiap tahun melanda wilayah tersebut.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah membangun sumur dalam di sejumlah titik rawan kekeringan.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, pada akhir tahun ini pihaknya telah membangun sumur dalam di empat lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua di antaranya berada di Dukuh Bedog dan Krajan, Desa Wates, Kecamatan Slahung, yang sering mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau berkepanjangan.
“Di Wates itu jumlah warga terdampak kekeringan hampir seribu jiwa tersebar di beberapa titik. Mudah-mudahan walaupun masyarakat belum terlayani semua, paling tidak mengurangi cakupan warga terdampak kekeringan lah,” ujarnya, Minggu (8/12/2024).
Masun menjelaskan, tahun ini sekitar seribu warga Desa Wates terdampak kekeringan.
Ia optimistis dengan adanya sumur dalam yang baru dibangun, jumlah warga yang mengalami krisis air bersih pada tahun depan bisa berkurang hingga setengahnya atau bahkan lebih.
Pembangunan sumur dalam ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Ponorogo, Polres Ponorogo, Kodim 0802/Ponorogo, dan berbagai instansi terkait lainnya.
Masun berharap upaya ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut.
“Yang jelas harapan kami bisa mengurangi cakupan kekeringan. Sebab kalau hanya mengandalkan dropping air dari kami, tentu itu sifatnya hanya sementara atau jangka pendek, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.