SwaraWarta.co.id – Dalam sistem hukum dan pemerintahan, istilah “konvensi” sering muncul, terutama dalam konteks konstitusi.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan konvensi dalam konteks ini? Artikel ini akan membahas definisi, fungsi, dan pentingnya konvensi dalam menjalankan sistem konstitusi sebuah negara.
Pengertian Konvensi dalam Konstitusi
Konvensi dalam konteks konstitusi merujuk pada praktik atau kebiasaan yang diterima secara luas dan berulang kali dilakukan oleh lembaga negara, pejabat publik, atau pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun konvensi tidak tercantum secara eksplisit dalam teks konstitusi tertulis, ia memiliki kekuatan hukum yang diakui karena diterima dan diikuti oleh masyarakat serta aktor politik.
Misalnya, dalam sistem parlementer seperti di Inggris, konvensi menentukan bahwa perdana menteri harus berasal dari partai mayoritas di parlemen. Hal ini tidak tercatat dalam undang-undang tertulis, tetapi tetap diikuti karena menjadi kebiasaan yang mendasar dalam pemerintahan.
Ciri-ciri Konvensi Konstitusi
- Tidak Tertulis: Berbeda dengan undang-undang atau pasal konstitusi, konvensi biasanya tidak tertulis secara resmi.
- Berdasarkan Kebiasaan: Konvensi muncul dari praktik yang telah dilakukan berulang kali dan diterima sebagai norma.
- Mengatur Pelaksanaan Konstitusi: Konvensi membantu menjelaskan atau melengkapi pasal-pasal dalam konstitusi tertulis, terutama dalam situasi di mana teks konstitusi tidak memberikan panduan yang jelas.
- Memiliki Kekuatan Moral: Meski tidak memiliki sanksi hukum, pelanggaran konvensi dapat menimbulkan konsekuensi politis atau sosial yang serius.
Fungsi Konvensi dalam Konstitusi
- Melengkapi Konstitusi Tertulis: Dalam banyak negara, konvensi membantu menjelaskan bagaimana pasal-pasal konstitusi diterapkan dalam praktik sehari-hari.
- Menjaga Fleksibilitas Sistem Pemerintahan: Konvensi memungkinkan sistem pemerintahan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa perlu mengubah teks konstitusi secara formal.
- Mendorong Stabilitas dan Konsistensi: Dengan adanya konvensi, pelaksanaan pemerintahan dapat berjalan lebih teratur meskipun tidak semua aturan tertulis.
Contoh Konvensi dalam Konstitusi Indonesia
Di Indonesia, salah satu bentuk konvensi adalah proses pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang sering kali diatur melalui musyawarah mufakat meskipun tidak ada aturan tertulis yang mengharuskan hal ini.
Konvensi adalah bagian penting dari pelaksanaan konstitusi yang tidak tertulis tetapi sangat berpengaruh dalam menjaga jalannya pemerintahan. Dengan memahami konvensi, kita dapat lebih menghargai fleksibilitas dan dinamika sistem hukum serta pemerintahan suatu negara.