SwaraWarta.co.id – John Stuart Mill, seorang filsuf berpengaruh dari abad ke-19, telah memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan melalui karya-karyanya.
Salah satu kontribusi paling signifikan adalah pengembangan empat metode induksi yang hingga kini masih relevan.
Metode-metode ini bertujuan untuk membantu kita menemukan hubungan sebab-akibat dalam fenomena alam dan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mari kita bahasa dari 4 metode pengembangan ilmu John Stuart Mill tersebut.
Apa itu Metode Induksi?
Sebelum kita membahas keempat metode Mill, penting untuk memahami apa itu induksi. Induksi adalah proses penalaran yang bergerak dari kasus khusus menuju generalisasi. Dengan kata lain, kita mengamati sejumlah peristiwa atau fakta, lalu menarik kesimpulan umum berdasarkan pola yang kita temukan.
4 Metode Induksi ala John Stuart Mill:
1) Metode Persetujuan (Method of Agreement)
Metode ini berpendapat bahwa jika dua atau lebih kejadian memiliki satu faktor yang sama, maka faktor tersebut kemungkinan besar adalah penyebab dari kejadian tersebut.
Contoh: Semua orang yang makan kerang kemudian mengalami keracunan makanan. Kesimpulan sementara: Kerang kemungkinan besar adalah penyebab keracunan makanan.
2) Metode Perbedaan (Method of Difference)
Metode ini berlawanan dengan metode persetujuan. Jika suatu kejadian terjadi dalam satu situasi, tetapi tidak terjadi dalam situasi lain yang identik kecuali satu faktor, maka faktor yang berbeda itulah yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Contoh: Dua orang memiliki gejala yang sama, kecuali satu orang mengonsumsi obat tertentu. Orang yang tidak mengonsumsi obat tersebut tidak mengalami gejala. Kesimpulan sementara: Obat tersebut mungkin menjadi penyebab gejala.
3) Metode Persamaan Variasi (Method of Concomitant Variations)
Metode ini menyatakan bahwa jika suatu fenomena bervariasi seiring dengan variasi fenomena lain, maka kedua fenomena tersebut kemungkinan besar memiliki hubungan sebab-akibat.
Contoh: Semakin tinggi suhu, semakin cepat es mencair. Kesimpulan: Suhu memiliki pengaruh langsung terhadap kecepatan pencairan es.
4) Metode Sisa Sisihan (Method of Residues)
Metode ini digunakan ketika kita telah mengidentifikasi sebagian besar penyebab suatu fenomena. Sisa fenomena yang belum terjelaskan dapat dikaitkan dengan faktor yang belum teridentifikasi.
Contoh: Setelah mengidentifikasi bahwa sebagian besar peningkatan suhu global disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, sisa peningkatan suhu dapat dikaitkan dengan faktor-faktor lain seperti aktivitas matahari.
Keempat metode induksi yang dikemukakan oleh John Stuart Mill memberikan kerangka kerja yang berguna untuk melakukan penelitian ilmiah. Meskipun metode-metode ini memiliki keterbatasan, namun tetap menjadi alat yang penting dalam upaya kita untuk memahami dunia di sekitar kita.