SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia mengimbau masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tetap waspada terhadap ancaman banjir lahar dingin yang dapat mengalir melalui sungai-sungai di lereng gunung tersebut.
Dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta pada Senin, Wafid, Kepala Badan Geologi, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi dapat mengalirkan material vulkanik yang tertimbun di puncak gunung, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, ke wilayah di bawahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Material tersebut berpotensi terbawa air hujan dan memicu banjir lahar dingin di area berisiko.
Seiring dengan aktivitas vulkanik yang meningkat, status Gunung Lewotobi Laki-Laki juga dinaikkan dari Level III (siaga) menjadi Level IV (awas).
Kenaikan status ini dipicu oleh erupsi terbaru yang terjadi pada Minggu (3 November 2024) malam hingga Senin pagi waktu setempat.
Wafid juga mengimbau masyarakat di area terdampak hujan abu vulkanik untuk mengenakan masker guna melindungi sistem pernapasan mereka dari paparan abu vulkanik yang berbahaya.
Sementara itu, pejabat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sofyan Primulyana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendeteksi adanya banjir lahar baru pasca-erupsi tersebut.
Selama tahun ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki telah meletus sebanyak 871 kali.
Erupsi terbaru dilaporkan menelan korban jiwa sebanyak 10 orang dan menyebabkan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka.
Sebagai tanggapan atas bencana ini, pemerintah pusat segera melakukan langkah-langkah evakuasi bagi warga terdampak serta mendistribusikan bantuan logistik ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Upaya ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar para korban yang terdampak langsung oleh aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang serta mematuhi instruksi evakuasi jika diperlukan.***