Swarawarta.co.id – Kasus terkait perdukunan santet belakangan ini kembali mencuri perhatian publik, terutama di dunia maya. Konten kreator Ferry Irwandi menjadi sorotan karena ia menantang seorang dukun santet Ria Puspita untuk membuktikan klaimnya mengenai kemampuan santet yang dimilikinya.
Ferry memberikan tantangan dengan hadiah besar, yakni Rp1 miliar dan sebuah mobil Alphard, bagi Ria Puspita jika ia dapat membuktikan secara nyata bahwa santet itu benar-benar efektif.
Namun, bukannya merespon tantangan tersebut dengan cara yang rasional, Ria justru memberikan ancaman kepada Ferry dengan cara yang mengarah pada tindak pidana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ancaman tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube “Malam Mencekam” pada Sabtu, 16 November 2024, yang memperlihatkan Ria mengancam keselamatan Ferry secara langsung.
“Kalau seandainya Tuhan mengizinkan boleh, halal saya mematikan Ferry, saya nggak mau pake santet,” ucapnya.
“Saya mau pakai tangan aja, apabila halal dan saya dilindungi oleh hukum,” lanjut mantan dukun santet tersebut.
Menyadari adanya ancaman tersebut, Ferry memutuskan untuk mengambil tindakan hukum jika dirinya benar-benar menjadi korban santet seperti yang dijanjikan oleh Ria.
Ferry menegaskan bahwa jika ia dan keluarganya memang terkena dampak dari santet tersebut, mereka tidak akan mempermasalahkan ancaman yang telah diberikan.
Namun, jika ancaman itu tidak terbukti, Ferry berencana untuk membawa masalah ini ke jalur hukum, dengan melaporkan tindakan pengancaman yang dilakukannya.
Situasi ini menyoroti bagaimana isu perdukunan, yang sering kali dianggap mistis dan tak dapat dijelaskan secara ilmiah masih menjadi topik yang hangat diperbincangkan di masyarakat.
Selain itu, insiden ini juga menunjukkan bagaimana batas antara kepercayaan tradisional dan hukum modern sering kali bertabrakan, menimbulkan ketegangan antara keyakinan pribadi dan aturan yang berlaku di masyarakat.
“Kalau saya terbunuh sama santet gak akan saya dan keluarga bakal perkarakan mbak, saya kasih Rp1 miliar sama mobil,” ucapnya.
“Tapi kalau saya terbunuh bukan karena santet, maka statement mbak jelas sangat-sangat berbahaya buat anda,” lanjut Ferry.