SwaraWarta.co.id – Dari berita mancanegara, Pemerintah Laos menyatakan sangat berduka cita atas meninggalnya enam turis asing di Vang Vieng, sebuah kota kecil yang terletak di tepi sungai dan terkenal di kalangan para backpacker.
Para korban, yang terdiri dari dua warga Denmark, dua warga Australia, satu warga Amerika Serikat, dan satu warga Inggris, meninggal dunia setelah mengalami keracunan setelah beraktivitas di malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebab kematian ini diduga terkait dengan keracunan methanol, sebuah alkohol berbahaya yang bisa mematikan jika dikonsumsi.
Para korban dirawat di rumah sakit setelah merasa sakit parah setelah beraktivitas di sekitar kota tersebut.
Dua remaja asal Melbourne, Holly Bowles dan Bianca Jones, yang berusia 19 tahun, juga turut menjadi korban dalam tragedi ini.
Holly Bowles meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Bangkok pada hari Jumat, hanya satu hari setelah kematian sahabatnya, Bianca Jones.
Klub sepak bola Beaumaris, tempat kedua remaja itu bermain, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam dalam sebuah pernyataan.
“Dua jiwa indah yang hilang, masing-masing memiliki potensi, kasih sayang, dan semangat yang besar, meninggalkan kami dalam kebingungan dan tanpa kata-kata,” tulis mereka.
Sebagai bentuk penghormatan, anggota klub mengikat pita biru dan kuning—warna klub—di sekitar komunitas sebagai simbol dukungan kepada keluarga korban.
Pihak berwenang Thailand juga memberikan konfirmasi bahwa Bianca Jones meninggal karena pembengkakan otak yang disebabkan oleh kadar methanol yang tinggi dalam tubuhnya.
Kedua sahabat tersebut ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mereka di Nana Backpacker Hostel dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Pihak keluarga Simone White, seorang turis asal Inggris berusia 28 tahun, juga mengonfirmasi bahwa putri mereka meninggal dunia akibat keracunan methanol.
White ditemukan meninggal pada hari Jumat setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit.
Kejadian tragis ini terjadi di Vang Vieng, yang terletak di Laos tengah, sebuah daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya yang dikelilingi oleh pegunungan kapur.
Vang Vieng pernah dikenal sebagai tempat pesta yang penuh hedonisme, terkenal dengan kegiatan “tubing” di mana para wisatawan mengapung menggunakan ban traktor di Sungai Nam Song dan singgah di bar-bar di sepanjang perjalanan.
Namun, setelah serangkaian kematian turis yang terkait dengan kegiatan tersebut, pemerintah Laos pada tahun 2012 melakukan pengetatan aturan, termasuk melarang sementara kegiatan tubing dan menutup beberapa bar di tepi sungai.
Sejak saat itu, Vang Vieng mulai berusaha menarik jenis turis yang lebih beragam, termasuk wisatawan dari China dan Korea Selatan.
Pemerintah Laos mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kejadian ini untuk menemukan penyebab pasti dan membawa para pelaku ke pengadilan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Meskipun begitu, karena media di Laos sangat dibatasi, informasi mengenai kematian ini dan perkembangan penyelidikan masih sangat terbatas.
Sebagian besar detail tentang kematian dua turis asal Denmark dan Amerika Serikat belum dipublikasikan.
Tragedi ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan turis di Laos, yang sering kali menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam perjalanan, terutama terkait dengan konsumsi alkohol yang tidak diketahui asal-usulnya.***