Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

- Redaksi

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – Seorang anak berusia 9 tahun yang duduk di kelas 3 SD Subang meninggal dunia setelah mengalami perundungan dari kakak kelasnya.

Sebelum meninggal, korban yang dikenal dengan inisial ARO sempat mendapatkan perawatan di RSUD Ciereng.

“Ini hari ke-6, kondisinya memang tidak stabil, kritis, kondisi koma, kalau dari sisi medis ini udah mati batang otak, tadi meninggal jam 16.10 WIB,” ujar Wadirut Pelayanan Medik Syamsu Riza, kepada awak media Senin (25/11/2024) malam.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Syamsu, seorang pejabat terkait, menjelaskan bahwa meskipun berbagai upaya medis telah dilakukan selama enam hari, kondisi ARO tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, ARO sudah dalam kondisi koma dan kondisinya semakin memburuk sepanjang perawatan.

Baca Juga :  Sepi Orderan, Peternak dan Pengepul Susu Sapi di Boyolali Buang 50 Ribu Liter Susu di TPA

“Diagnosa awal terjadi pendarahan di otak, curiganya ke sana (benturan) kalo tidak ada kecurigaan lain. Belum bisa kita pastikan ada penyakit bawaan atau tidak, pemeriksaan belum kita lakukan karena pasien tidak stabil, sehingga kita tetap melakukan observasi, enggak ada luka di perut,” katanya

“Dari awal datang sampai meninggal tidak ada perubahan, saat datang udah koma di IGD tidak sadarkan diri, kita belum bisa menentukan sudah lama atau tidak makanya dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian, dari hasil autopsi bisa di simpulkan,” pungkasnya

Keluarga baru menyadari adanya keanehan pada kondisi ARO setelah beberapa hari, ketika anak tersebut mulai mengeluh sakit perut, kepala, dan muntah.

Baca Juga :  Sony Handycam: Merek Perekam Video Handal untuk Semua Kebutuhan

“Dua hari itu dia muntah terus kalo makan muntah, makan muntah, perutnya sakit, sama uwa nya enggak cerita karena takut, kata saya kenapa kamu kayak gitu, sakit perutnya, dibenerin (diurut) abis di urut nggak muntah lagi,” ujar Sarti saudara korban kepada awak media saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/11/2024).

Meski sudah kembali ke sekolah, kondisi ARO semakin parah, hingga ia kesulitan membuka mata dan bahkan hanya bisa merangkak untuk bergerak.

“Gak pernah cerita, itu waktu dia mau drop mau berangkat ke rumah sakit, saya tanya kamu kenapa kepalanya sakit, melek gak bisa jalan susah, katanya di jedotin ke tembok, di tajong (tendang) pengakuan aldi (korban) sama tiga orang itu,” katanya.

Baca Juga :  Kegagapan dalam Mengoperasikan Teknologi Digital Adalah Salah Satu Ciri dari...

Diketahui, perundungan yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya menjadi penyebab utama kondisi kritis yang dialami korban.

Berita Terkait

ChatGPT Mengalami Down Lagi! Jutaan Pengguna Frustasi
Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online
Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?
PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya
KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya
Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Berita Terkait

Thursday, 23 January 2025 - 20:55 WIB

ChatGPT Mengalami Down Lagi! Jutaan Pengguna Frustasi

Tuesday, 26 November 2024 - 09:42 WIB

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

Tuesday, 26 November 2024 - 09:26 WIB

Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?

Tuesday, 26 November 2024 - 09:18 WIB

PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya

Berita Terbaru