SwaraWarta.co.id -PSSI menanggapi sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Timnas Indonesia setelah tampil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi keputusan FIFA dan melakukan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi, seperti keterlambatan dalam memulai pertandingan.
Arya juga menjelaskan bahwa pihaknya menerima sanksi tersebut, termasuk hukuman yang diberikan kepada ofisial Timnas Indonesia, Sumardji dan Kim Jong Jin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti yang telat kick off dan sebagainya,” ucap Arya.
Sumardji dilarang mendampingi Timnas Indonesia dalam satu pertandingan dan didenda sebesar 5.000 Swiss Franc (sekitar Rp89,5 juta).
Sementara Kim Jong Jin dilarang mendampingi tim dalam empat pertandingan dan dikenakan denda yang sama.
Keduanya dikenakan sanksi karena melakukan protes berlebihan terhadap wasit setelah pertandingan Bahrain vs Indonesia pada 10 Oktober 2024.
“Kalau ada ofisial kita seperti pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu pak Mardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini,” katanya menambahkan.
Selain itu, Indonesia juga mendapat peringatan dari FIFA terkait keterlambatan kick off pertandingan melawan Australia pada 10 September 2024. Meskipun begitu, FIFA tidak memberikan sanksi untuk keterlambatan tersebut.
FIFA juga memberikan denda sebesar 10.000 Swiss Franc (sekitar Rp179,3 juta) akibat keterlambatan kick off dalam laga China vs Indonesia.
PSSI berkomitmen untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi kesalahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.