ANTARA @Rangga Pandu |
Swarawarta.co.id – Presiden Joko Widodo telah kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya memilih pemimpin yang tepat untuk masa depan Indonesia. Pernyataan ini dihubungkan dengan peluang besar yang dimiliki Indonesia untuk mencapai lompatan ekonomi yang signifikan dalam 13 tahun mendatang.
“Kita semua harus sangat berhati-hati dalam memilih pemimpin, agar kita dapat mencapai lompatan menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang sejajar dengan negara-negara maju,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Pengukuhan DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tahun 2023-2026 dan Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI Tahun 2023, yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menyatakan bahwa potensi Indonesia sangat besar dan memiliki kesempatan untuk masuk dalam lima besar ekonomi terkuat di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita memiliki peluang untuk masuk ke dalam kategori tersebut, namun tantangannya tidaklah mudah. Saya telah berulang kali mengatakan bahwa peluang ini hanya terbuka dalam kurun 13 tahun mendatang,” tambahnya.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa pemimpin yang akan datang akan memegang peranan penting dalam menentukan apakah Indonesia bisa mencapai lompatan maju atau tidak.
“Kepemimpinan dalam 13 tahun ke depan ini sangatlah menentukan. Artinya, kepemimpinan nasional pada tahun 2024, 2029, dan 2034 memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan apakah Indonesia akan terjebak dalam kategori negara berpendapatan menengah atau mampu melangkah ke status negara maju,” jelasnya.
Jokowi mengungkapkan bahwa pada tahun 60-70-an, beberapa negara Amerika Latin memiliki peluang serupa dengan yang dimiliki Indonesia saat ini. Namun, karena mereka tidak berhasil memanfaatkan peluang tersebut, negara-negara tersebut masih berada dalam kategori berkembang hingga kini.
“Kita tidak ingin mengulang kesalahan tersebut. Oleh karena itu, saya terus mengingatkan akan pentingnya memilih pemimpin yang tepat pada tahun 2024, 2029, dan 2034,” tegas Jokowi.