SwaraWarta.co.id – Dari perjalanan dinas luar negeri, pada Sabtu, 23 November 2024, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ),
di Abu Dhabi. Pertemuan ini menjadi bukti kedekatan hubungan kedua negara yang telah terjalin lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
MBZ menyampaikan rasa bangganya terhadap hubungan yang sudah terbina selama bertahun-tahun antara dirinya dan Prabowo.
Ia menegaskan bahwa hubungan kedua negara bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah terjalin dengan baik sejak lama.
“Saya bangga dengan hubungan kita yang sudah berlangsung lama, dan saya berharap hubungan ini terus berkembang demi kebaikan kedua bangsa dan negara,” ujar MBZ dalam pernyataannya yang dirilis pada Minggu, 24 November 2024.
Kehadiran Prabowo di Abu Dhabi disambut dengan meriah oleh pemerintah UEA. Sebagai bentuk penghormatan, Prabowo disambut dengan tembakan meriam sebanyak 21 kali, diiringi dengan iring-iringan pasukan berkuda dan unta.
Pasukan tersebut berjajar rapi di sepanjang jalan menuju Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, tempat pertemuan berlangsung.
Begitu sampai di pintu masuk istana, Prabowo langsung disambut oleh MBZ.
Sambutan megah ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA, yang tercermin dalam upacara penyambutan yang melibatkan pasukan angkatan bersenjata UEA dari ketiga matra.
Hal ini menggambarkan besarnya perhatian dan rasa hormat yang diberikan oleh UEA terhadap Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Prabowo dan MBZ sepakat untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang ekonomi dan strategi bersama.
Prabowo menekankan pentingnya kerja sama ini untuk mendukung kemajuan kedua negara, termasuk dalam hal ketahanan pangan, ketahanan energi, serta hilirisasi sumber daya alam Indonesia.
Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia berfokus pada upaya untuk memastikan ketahanan pangan dan energi, dua hal yang sangat krusial bagi pembangunan negara.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengolahan bahan mentah yang ada di Indonesia agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.
“Kami ingin mengundang UEA untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi Indonesia, khususnya dalam hilirisasi dan pengolahan bahan baku yang kami miliki,” ujar Prabowo.
Kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam memperdalam kerja sama ekonomi yang telah ada antara kedua negara, dan diharapkan dapat menciptakan peluang yang saling menguntungkan di masa depan.
Dengan dukungan dan partisipasi aktif UEA dalam berbagai sektor ekonomi Indonesia, diharapkan hubungan bilateral ini akan semakin kokoh dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Pertemuan ini juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus membuka peluang kerja sama internasional, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, maupun sektor lainnya, demi mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Prabowo berharap bahwa ke depan, hubungan antara Indonesia dan UEA akan semakin erat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara.***