istockphoto.com @microgen |
Swarawarta.co.id – Dalam era informasi yang semakin canggih dan terhubung secara global, peran komunikasi massa dalam membentuk citra politik menjadi sangat signifikan. Media massa memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana publik mempersepsikan dan membentuk opini terhadap para pemimpin politik. Dalam konteks ini, komunikasi massa tidak hanya memainkan peran sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembentuk narasi politik.
Pemberitaan Politik: Pengaruh dalam Membentuk Citra
Salah satu aspek penting dalam komunikasi massa adalah pemberitaan politik. Media massa memiliki kekuatan untuk memilih, menyajikan, dan menginterpretasikan berita politik yang dapat memengaruhi persepsi dan penilaian publik. Cara berita dipilih, bahasa yang digunakan, serta penekanan pada isu-isu tertentu dapat membentuk citra positif atau negatif terhadap para politisi.
Liputan Kampanye Politik: Menciptakan Narasi
Selain itu, media massa juga berperan dalam membentuk citra politik melalui liputan kampanye politik. Pemilihan umum menjadi momen penting di mana para politisi berusaha memperkenalkan diri dan menyampaikan visi serta program mereka kepada publik. Komunikasi massa menjadi alat yang digunakan untuk menyebarkan pesan politik, menghasilkan narasi yang menarik, dan mempengaruhi pilihan pemilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, terdapat tantangan dalam penggunaan komunikasi massa dalam membentuk citra politik. Salah satunya adalah polarisasi opini yang dapat terjadi akibat pemberitaan yang bias dan serangan politik yang saling mempengaruhi. Selain itu, era media sosial juga memberikan tantangan baru, di mana informasi dan opini dapat dengan cepat menyebar dan menjadi sumber informasi politik yang tidak terverifikasi.
Pentingnya Literasi Media dalam Masyarakat
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan literasi media yang baik, yaitu mampu menyaring informasi, memahami konteks politik, dan memiliki pemahaman yang kritis terhadap pesan politik yang disampaikan melalui media massa. Komunikasi massa harus menjunjung tinggi etika jurnalistik, memastikan keberimbangan berita, serta memberikan ruang untuk beragam perspektif.