SwaraWarta.co.id – Pilkada di Kabupaten Ponorogo selalu menyisakan cerita menarik. Salah satu mitos yang sering dibicarakan adalah tidak adanya bupati Ponorogo yang mampu menjabat selama dua periode berturut-turut dalam 20 tahun terakhir.
Namun, akankah Sugiri Sancoko mampu mematahkan mitos ini pada Pilkada 2024?Sebenarnya, ada satu bupati yang berhasil mematahkan mitos ini sebelumnya, yaitu M. Markum Singodimedjo.
Beliau menjabat selama dua periode, dari 1994 hingga 2004. Markum Singodimedjo adalah salah satu politikus senior Ponorogo yang karirnya tetap cemerlang setelah menjabat sebagai bupati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia bahkan menjadi anggota DPR RI selama dua periode, dari 2004 hingga 2014.Namun, setelah masa kepemimpinan Markum, tidak ada bupati Ponorogo yang mampu menjabat dua periode berturut-turut.
Muhadi Suyono, yang menjabat pada 2005-2010, kalah saat mencalonkan diri kembali.Amin, bupati periode 2010-2015, juga gagal saat mencoba melanjutkan ke periode kedua.
Ipong Muchlissoni, yang memimpin pada 2016-2021, mengalami nasib serupa.Kini, di Pilkada 2024, Sugiri Sancoko berpeluang menjadi bupati pertama setelah Markum yang mampu menjabat dua periode berturut-turut. Berdasarkan survei, peluang Sugiri cukup terbuka.
Namun, tentu perjalanan ini tidak mudah, mengingat sejarah panjang mitos yang ada.
Selain mitos dua periode, ada juga mitos lain yang tak kalah menarik, yaitu pergantian bupati berdasarkan wilayah asal: etan kali (timur sungai) dan kulon kali (barat sungai).
Misalnya
- Muhadi (2005-2010) berasal dari Mangkujayan (etan kali).
- Amin (2010-2015) berasal dari Kauman (kulon kali).
- Ipong Muchlissoni (2016-2021) berasal dari Patihan Wetan (etan kali).
- Sugiri Sancoko, yang terpilih pada 2020, berasal dari Sampung (kulon kali).
Berdasarkan pola ini, mitosnya, bupati berikutnya seharusnya berasal dari wilayah etan kali.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Sugiri untuk mematahkan mitos tersebut dan mempertahankan jabatannya.
Pilkada 2024 akan menjadi ajang pembuktian bagi Sugiri Sancoko. Apakah ia mampu menjadi bupati Ponorogo pertama dalam 20 tahun terakhir yang menjabat dua periode berturut-turut? Atau, akankah mitos dua periode dan etan kali-kulon kali tetap bertahan?
Semua jawaban akan terungkap saat Pilkada berlangsung. Hingga saat itu, masyarakat Ponorogo hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana perjalanan politik ini berkembang.