SwaraWarta.co.id – Dalam dunia akuntansi biaya, terdapat berbagai konsep penting yang membantu perusahaan memahami dan mengelola pengeluaran. Dua konsep yang sering digunakan adalah joint cost (kos bersama) dan common cost (kos bergabung). Meski kedua istilah ini terdengar serupa, keduanya memiliki pengertian dan aplikasi yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan definisi kedua istilah tersebut, perbedaannya, serta bagaimana penerapannya dalam manajemen biaya perusahaan.
1. Definisi Kos Bersama (Joint Cost)
Kos bersama (joint cost) adalah biaya yang muncul dari suatu proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk yang berbeda, yang disebut sebagai produk utama (main product) dan produk sampingan (by-product). Biaya ini tidak dapat secara langsung dialokasikan ke masing-masing produk hingga titik tertentu yang dikenal sebagai split-off point.
Contoh dalam Praktik:
Misalnya, dalam industri minyak bumi, proses pemurnian menghasilkan beberapa produk seperti bensin, solar, dan minyak tanah. Biaya pemrosesan hingga split-off point disebut kos bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ciri-Ciri Utama Kos Bersama:
- Melibatkan proses produksi tunggal.
- Menghasilkan lebih dari satu produk secara bersamaan.
- Alokasi biaya dilakukan setelah produk mencapai split-off point.
Penerapan:
Kos bersama sering digunakan dalam perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk diversifikasi dari satu sumber atau proses produksi, seperti agrikultur, petrokimia, atau makanan olahan.
2. Definisi Kos Bergabung (Common Cost)
Kos bergabung (common cost), di sisi lain, adalah biaya yang digunakan bersama oleh dua atau lebih departemen, produk, atau proyek dalam perusahaan, tetapi tidak secara eksklusif terkait dengan satu entitas tertentu. Biaya ini timbul karena adanya sumber daya bersama, seperti fasilitas, tenaga kerja, atau peralatan.
Contoh dalam Praktik:
Misalnya, sebuah gedung kantor yang digunakan oleh beberapa divisi perusahaan. Biaya sewa gedung adalah kos bergabung karena digunakan bersama oleh berbagai divisi tanpa eksklusivitas.
Ciri-Ciri Utama Kos Bergabung:
- Tidak terkait dengan proses produksi spesifik.
- Terjadi karena penggunaan sumber daya bersama.
- Dialokasikan berdasarkan proporsi yang sesuai, seperti luas area atau jumlah tenaga kerja.
Penerapan:
Kos bergabung sering ditemukan dalam perusahaan jasa, organisasi multinasional, atau institusi yang memiliki beberapa cabang atau departemen.
3. Perbedaan Utama Antara Kos Bersama dan Kos Bergabung
Aspek | Kos Bersama (Joint Cost) | Kos Bergabung (Common Cost) |
---|---|---|
Sumber Biaya | Proses produksi yang menghasilkan beberapa produk. | Penggunaan sumber daya bersama oleh beberapa entitas. |
Alokasi Biaya | Dilakukan setelah split-off point berdasarkan metode tertentu. | Dialokasikan berdasarkan proporsi penggunaan sumber daya. |
Konteks Penggunaan | Umum dalam manufaktur dengan produk turunan. | Umum dalam organisasi dengan divisi atau proyek berbeda. |
Contoh | Pemurnian minyak menghasilkan bensin dan solar. | Sewa gedung kantor untuk beberapa divisi. |
4. Mengapa Memahami Kos Bersama dan Kos Bergabung Penting?
Memahami perbedaan kos bersama dan kos bergabung penting bagi manajer keuangan untuk:
- Pengambilan Keputusan: Menentukan harga jual produk atau alokasi anggaran departemen.
- Efisiensi Biaya: Mengidentifikasi area untuk penghematan biaya.
- Laporan Keuangan yang Akurat: Memastikan bahwa pembagian biaya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
5. Metode Alokasi Kos Bersama dan Kos Bergabung
Kos Bersama:
Metode yang sering digunakan untuk alokasi kos bersama meliputi:
- Metode Nilai Pasar: Biaya dialokasikan berdasarkan nilai pasar produk pada split-off point.
- Metode Berat Fisik: Biaya dialokasikan berdasarkan berat atau volume produk.
Kos Bergabung:
Metode alokasi kos bergabung meliputi:
- Metode Luas Area: Misalnya, biaya sewa dialokasikan berdasarkan luas area yang digunakan masing-masing divisi.
- Metode Jam Kerja: Misalnya, biaya peralatan dialokasikan berdasarkan waktu penggunaannya.
Kesimpulan
Kos bersama (joint cost) dan kos bergabung (common cost) adalah dua konsep yang sering muncul dalam akuntansi biaya, dengan perbedaan mendasar pada sumber biaya dan metode alokasinya. Pemahaman mendalam tentang kedua konsep ini membantu perusahaan mengelola pengeluaran secara efisien dan memastikan laporan keuangan yang transparan.