Menjaga Akhlak dalam Pendidikan: Menyelaraskan Nilai Tradisional dengan Tantangan Era Modern

- Redaksi

Friday, 15 November 2024 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.idLingkungan dan perkembangan zaman memang memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan akhlak manusia.

Dalam menghadapi berbagai perubahan tersebut, penting untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya adaptif tetapi juga tetap berpegang pada prinsip dasar ajaran Islam.

Salah satu pemikiran penting terkait hal ini adalah yang diajukan oleh Imam Al-Ghazali, yang menekankan pentingnya pembentukan akhlak yang baik sejak dini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan akhlak dalam konteks modern harus mampu menghubungkan nilai-nilai tradisional yang telah lama diyakini dengan berbagai tantangan yang muncul di zaman yang terus berkembang.

Keberhasilan dalam hal ini tidak hanya bergantung pada kurikulum yang diterapkan, tetapi juga pada pendekatan kreatif dan inovatif yang mampu menarik perhatian generasi muda tanpa meninggalkan esensi ajaran agama yang telah diwariskan.

Baca Juga :  Bagaimana Menurut Anda Kualitas Interaksi antara Mahasiswa dan Dosen atau antara Sesama Mahasiswa

Sebagaimana Al-Ghazali menegaskan, pendidikan akhlak sejati harus mampu membersihkan jiwa manusia dan membentuk perilaku yang sesuai dengan ajaran agama.

Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari, individu seringkali dihadapkan pada godaan dan tantangan yang berbeda dengan yang dihadapi oleh generasi sebelumnya.

Pengaruh globalisasi, perkembangan teknologi, dan akses mudah terhadap informasi telah membawa perubahan besar dalam cara berpikir dan bertindak banyak orang.

Oleh karena itu, pendidikan akhlak harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ini tanpa mengorbankan nilai-nilai inti Islam, seperti kesederhanaan, kejujuran, dan rasa hormat terhadap sesama.

Selain itu, tantangan terbesar dalam pendidikan akhlak di era modern adalah bagaimana mengatasi perbedaan pandangan dan sikap dalam masyarakat yang semakin pluralistik.

Baca Juga :  Apabila Peran Karyawan Dimainkan Secara Objektif Maka Perilaku Karyawan yang Dimainkan oleh Faktor Subjektif Akan Meningkat

Meskipun demikian, pendidikan yang berbasis pada prinsip dasar Islam harus tetap menekankan pentingnya akhlak yang mulia dan perilaku yang baik.

Hal ini sesuai dengan ajaran Al-Ghazali yang mengajarkan bahwa akhlak bukan hanya soal tindakan luar, tetapi juga melibatkan niat dan perasaan hati yang harus selaras dengan prinsip-prinsip moral dan spiritual Islam.

Maka dari itu, pendidikan akhlak yang relevan dengan kondisi zaman harus dilakukan secara holistik, mengintegrasikan nilai-nilai moral dengan perkembangan intelektual dan sosial anak-anak muda.

Pendekatan ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, baik itu melalui pembelajaran langsung di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, atau melalui pendekatan berbasis teknologi yang semakin banyak digunakan oleh generasi muda.

Baca Juga :  Kapolri Perintahkan Bareskrim Usut Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Kantor Tempo

Namun, dalam semua metode ini, esensi dari pendidikan akhlak yang diajarkan oleh Al-Ghazali tetap menjadi dasar utama yang tidak boleh dilupakan.

Kesimpulannya, untuk menghadapi tantangan di era modern, pendidikan akhlak harus lebih kreatif dan fleksibel tanpa mengesampingkan nilai-nilai dasar Islam.

Mengintegrasikan prinsip-prinsip ajaran Al-Ghazali yang mengutamakan pembentukan jiwa yang suci dan perilaku yang baik sangat penting agar generasi muda mampu menghadapi berbagai tantangan zaman dengan tetap menjaga integritas moral dan spiritual mereka.***

Berita Terkait

Timnas Futsal Putri Indonesia Bidik Juara di Kejuaraan Asia 2025
Politikus PDIP Aria Bima Mengkritik Keputusan Presiden Prabowo Mengutus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus
Pihak Penggugat Minta Jokowi Hadiri Mediasi Terkait Dugaan Ijazah Palsu
ASN DKI Wajib Naik Transportasi Umum Setiap Hari Rabu, Ongkosnya Gratis
Hari Otonomi Daerah 25 April 2025: Ini Tema dan Makna Peringatannya
Misi Dagang Pemprov Jatim di Maluku Berhasil dengan Transaksi Rp 460,7 Miliar
Siswi SMK Mengikuti Misa Requiem untuk Paus Fransiskus di Gereja Katedral
Menteri Agama Nasaruddin Umar Mengenang Paus Fransiskus

Berita Terkait

Friday, 25 April 2025 - 09:10 WIB

Timnas Futsal Putri Indonesia Bidik Juara di Kejuaraan Asia 2025

Friday, 25 April 2025 - 09:06 WIB

Politikus PDIP Aria Bima Mengkritik Keputusan Presiden Prabowo Mengutus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus

Friday, 25 April 2025 - 09:01 WIB

Pihak Penggugat Minta Jokowi Hadiri Mediasi Terkait Dugaan Ijazah Palsu

Friday, 25 April 2025 - 08:56 WIB

Hari Otonomi Daerah 25 April 2025: Ini Tema dan Makna Peringatannya

Friday, 25 April 2025 - 08:56 WIB

Misi Dagang Pemprov Jatim di Maluku Berhasil dengan Transaksi Rp 460,7 Miliar

Berita Terbaru